Mandi Junub
Mandi junub merupakan kegiatan mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu. Mandi ini dilakukan untuk menghilangkan hadats besar, seperti saat setelah keluar air mani dengan syahwat (pada laki-laki), setelah selesai haid atau nifas (pada wanita), setelah dua kemaluan bertemu walaupun tidak keluar mani, dan saat kafir masuk Islam.
Hubungan Seksual Suami Istri di Bulan Ramadhan
Berhubungan seksual atau berhubungan intim bagi sepasang manusia yang sudah sah menjadi suami istri merupakan suatu hal yang berpahala jika dikerjakan. Namun berbeda jika hubungan tersebut dilakukan saat siang hari di Bulan Ramadhan, maka akan menjadi haram hukumnya dan dapat membatalkan puasa. Jika suami istri ingin berhubungan intim, lakukanlah pada malam hari saat sudah berbuka puasa dan jangan lupa mandi junub saat sebelum waktu subuh.
Aturan Mandi Junub Sebelum Terbitnya Fajar
Dilansir dari laman Rumaysho.com, apakah boleh mandi junub setelah Adzan Subuh? Jawabannya adalah boleh, dijelaskan dalam ayat dan hadits dibawah ini.
فَالْآَنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
“Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187).
Dan hal ini dibenarkan dengan perkataan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Muslim no. 1109)
Niat Mandi Junub
Sebelum melakukan mandi junub, diwajibkan untuk berniat di dalam hati untuk menghilangkan hadats besar ikhlas karena Allah SWT. Niat ini dapat dilafaskan dengan lisan maupun dibaca dalam hati. Pembacaan niat boleh dilakukan dengan bahasa Indonesia. Niat ini lah yang membedakan mandi junub dengan mandi biasa sehari-hari.
Tata Cara Mandi Junub
Berikut ini video tata cara mandi junub sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Demikian aturan, niat, dan tata cara mandi junub. Semoga bermanfaat.