Saat seorang anak membuat kesalahan, kebanyakan orangtua cenderung memaklumi karena menganggap bahwa buah hatinya masih kecil dan belum mengerti apa-apa. Ya, anak-anak memang masih kecil dan tidak memahami sebuah kesalahan. Namun, peran orangtua yang seharusnya membuat anak menjadi paham dan mengerti bahwa ia melakukan kesalahan. Kesalahan yang terus dimaklumi akan membuat anak menjadi merasa selalu benar dan orang lain harus memaklumi apa yang ia lakukan.
2. Selalu Membela Anak
Sesekali anak pasti pernah mengalami sebuah pertengkaran, baik itu dengan saudaranya ataupun dengan teman bermainnya. Orangtua yang kerap membela anaknya sendiri akan membentuk pribadi dan diri anak yang tidak mau disalahkan. Ia akan merasa paling benar dan orang lain harus mengikuti apa yang ia pikirkan. Padahal, seharusnya orangtua bersikap netral dan membuat anak berpikir mengenai hal yang baik dan tidak baik.
3. Selalu Menjadikan Anak Pusat Segalanya
Anak satu-satunya atau anak paling kecil biasanya selalu menjadi pusat perhatian di mana semua orang memerhatikan dan mengikuti keinginannya. Hal ini tentu sangat biasa terjadi, tetapi ada risiko yang mungkin terjadi jika dibiarkan terus menerus. Anak akan kehilangan masa belajar untuk memikirkan orang lain. Ia akan tumbuh dengan merasa dirinya lah pusat dari segalanya yang harus diperhatikan dan diutamakan.
4. Selalu Mengikuti Keinginan Anak
Orangtua adalah dunia pertama si kecil. Perlahan, Mommy harus menciptakan hubungan yang memang apa adanya terjadi di dunia nyata. Maksudnya, jangan selalu mengikuti keinginan anak. Biarkan anak berlatih untuk melakukan pengorbanan dan mengalah. Dimulai dari berbagi makanan, bergantian dalam menggunakan mainan, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang ternyata membuat anak tumbuh menjadi egois. Untuk itu, penting bagi Mommy dalam menjaga lingkungan dan perilaku anak yang dipenuhi simpati dan empati dengan orang lain.