Moms, bayi yang mengalami kondisi ini pada bagian kulit, baik itu di bibir dan telinga akan berwarna biru atau ungu. Gejala lainnya yang menyertai bayi biru adalah bayi mudah rewel, lesu, adanya permasalahan saat makan, mengalami masalah tumbuh kembang, sulit berat badannya bertambah, detak jantung cepat, serta jari tangan dan kaki bundar dan menempel.
Penyebab Sianosis pada Bayi
Moms, pada sistem peredaran darah dalam tubuh, oksigen terikat pada senyawa Hemoglobin (Hb) yang berada di dalam sel darah merah. Sel darah merah ini berguna untuk memasok suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh. Sel darah merah yang kaya oksigen akan berwarna merah terang, sedangkan sel darah merah yang kekurangan oksigen memiliki warna merah tua kebiruan. Bila sel darah merah dalam tubuh bayi Moms mengalami kekurangan oksigen, maka akan menderita penyakit Sianosis atau bayi biru.
Moms, bayi biru memang penyakit yang tidak umum. Hal ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh faktor genetis dan juga kondisi lingkungan yang membuat kurangnya darah yang mengandung oksigen mengalir dalam tubuh.
Bila dalam sistem tubuh yang sehat jantung memompa darah menuju paru-paru dengan oksigen ditambahkan didalamnya, darah beroksigen tersebut mengalir kembali ke jantung dan melewati seluruh bagian tubuh. Namun, dalam kasus Sianosis ini, darah, jantung, ataupun paru-paru mengalami masalah sehingga menyebabkan proses oksigenasi tidak terjadi dengan seharusnya yang membuat kulit terlihat berwarna biru.
Dari faktor genetis, penyebab kurangnya oksigen dalam darah bisa disebabkan oleh kondisi diantaranya sebagai berikut;
- Tetralogi Fallot (TOF), yaitu kondisi cacat jantung kongenital langka yang memperlambat ataupun mengurangi aliran darah ke paru-paru.
- Penyakit jantung bawaan yang membuat organ jantung memiliki kelainan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik yang menyebabkan terjadinya Sianosis.
- Memiliki penyakit saluran pernapasan atau paru-paru, misalnya seperti pneumonia, obstructive lung disease, emboli paru, dan edema paru.
- Penyakit hemoglobin, misalnya seperti Methemoglobinemia (kondisi darah kelebihan methemoglobin berupa bentuk Hb yang teroksidasi dan tidak dapat mengangkut oksigen), dan Sulfhemoglobinemia (kondisi darah kelebihan Hb dengan pigmen hijau akibat adanya atom belerang yang masuk ke dalam hemoglobin darah).
- Bayi memiliki hipotensi berat atau tekanan darah rendah yang membuat tekanan darah pada arteri lebih rendah dari tekanan normal.
- Hipovolemia, yaitu kondisi kehilangan cairan dalam jumlah banyak akibat penyakit diare, muntah ataupun kehilangan darah dalam jumlah yang banyak.
Sedangkan, dari kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi bayi biru adalah cuaca atau suhu dingin yang mengakibatkan penyempitan pada pembuluh darah, sehingga memunculkan warna kebiruan pada anggota tubuh perifer, seperti pada tangan, kaki, dan kuku.
Cara Mencegah Penyakit Sianosis Pada Bayi
Moms, kondisi Sianosis pada bayi perlu mendapatkan perhatian yang serius. Supaya tidak terjadi pada bayi Moms, Moms perlu melakukan pencegahan. Dari faktor lingkungan, cara mencegah kondisi bayi biru adalah dengan menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat saat cuaca dingin guna mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah.
Selain itu, sebagai orang tua, Moms perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti menghindari asap rokok dan tidak mengkonsumsi kafein secara berlebihan, bahkan sejak masa kehamilan. Hal ini supaya membantu mencegah masalah jantung dan paru-paru bawaan pada bayi.
Sedangkan, bila bayi Moms memiliki kecenderungan genetik pada organ jantung ataupun paru-parunya, maka mungkin akan sulit dicegah mengalami kondisi ini. Namun, Moms dapat mengurangi pemberian makanan yang tinggi kandungan nitrat pada bayi sebelum berusia 7 bulan, seperti wortel, bayam, brokoli, dan bit.
Jika menilik kata pepatah, “mencegah lebih baik dari pada mengobati”, maka mengetahui cara mencegah penyakit Sianosis pada bayi sangat perlu diketahui oleh para Moms sekalian. Karena, tak ubahnya seperti gejala penyakit lainnya, kondisi ini perlu diwaspadai terjadi pada bayi supaya bayi dapat bertumbuh kembang secara normal dan sehat.
Bayi yang menderita Sianosis sebaiknya segera dibawa ke dokter ataupun rumah sakit. Selanjutnya, bayi harus mendapatkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lanjutan guna mengetahui secara pasti apa penyebab dari timbulnya Sianosis tersebut.