1. Tidak Tega Melihat Anak
Hal ini pasti dialami oleh semua ibu. Saat memutuskan untuk menyapih si kecil, Mommy akan melalui masa-masa penuh drama dan air mata dari si kecil. Itu semua dapat dihentikan hanya dengan memberikannya ASI, tapi tentu Mommy harus bertahan karena tidak mungkin membiarkannya bergantung pada ASI terus menerus.
2. Saat Anak Sakit
Beberapa ibu melalui masa di mana si kecil sakit pada periode penyapihan. Kondisi ini kerap memberatkan ibu sehingga pada akhirnya menyerah dan memberikan ASI pada si kecil. Bagian tersulitnya adalah ketika anak sudah mulai sehat dan Mommy harus memulai dari awal proses penyapihan. Meskipun terasa melelahkan, Mommy harus terus konsisten dan fokus pada proses ini.
3. Rindu Quality Time dengan Anak
Tidak bisa dipungkiri, menyusui bisa menjadi salah satu momen quality time antara ibu dan anak. Pada saat menyusui, ibu dan anak akan memiliki kontak yang sangat dekat. Saat menjalani proses penyapihan, momen ini terkadang terasa dirindukan. Itulah sebabnya Mommy harus mencari aktivitas lain yang sekiranya bisa menggantikannya sebagai momen quality time antara Mommy dan si kecil.
4. Depresi Pasca Menyusui
Mungkin Mommy familiar dengan postpartum depression, tetapi apakah Mommy tahu mengenai post-weaning depression? Tekanan mental bagi seorang ibu yang menyudahi masa menyusui juga sangat mungkin terjadi. Berhenti menyusui menjadi salah satu tahapan perubahan yang cukup drastis di mana ada banyak hal yang dirasakan pada seluruh tubuh. Perubahan hormon tidak hanya memberi Mommy tekanan, tetapi juga menyebabkan kelelahan parah, mual, dan bahkan pusing.
Itulah beberapa hal yang harus Mommy hadapi saat menjalani proses penyapihan. Namun, apapun itu, tetaplah fokus pada upaya dan langkah-langkah terbaik. Jangan lupa untuk melibatkan pasangan untuk bekerjasama memudahkan proses penyapihan si kecil.