Menjadi orang tua adalah tugas yang tak pernah usai. Setelah hamil, melahirkan, kemudian menyusui, moms masih memiliki pekerjaan rumah yaitu menyapih anak. Menyapih atau menghentikan kebiasaan anak untuk menyusu adalah hal yang sangat menguji kesabaran. Karena dalam fase ini anak mungkin akan memberikan reaksi yang tidak pernah moms duga. Oleh karena itu, agar anak tidak trauma diperlukan teknik yang tepat dalam menyapih, dan salah satu yang bisa moms coba adalah teknik Weaning With Love (WWL) atau menyapih dengan cinta.
Cara Melakukan WWL
Menyapih dengan teknik WWL memang memerlukan kesabaran yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama. Tapi, teknik ini tidak akan membuat anak trauma atau merasa 'kehilangan' momen kasih sayang antara dirinya dengan sang ibu. Metode menyapih zaman dulu yang sering dilakukan dengan paksaan kerap kali meninggalkan rasa trauma, bahkan bisa sampai menghilangkan rasa percaya anak kepada ibu. Untuk moms yang ingin memulai menyapih anak dengan teknik WWL bisa melakukan cara-cara berikut.
Melakukan Sounding ke Anak
Ketika sudah berniat untuk menyapih anak, sebaiknya moms juga sudah memberi tahunnya secara perlahan. Misalnya jika moms berniat untuk menyapih anak tepat di usianya yang ke 2 tahun, maka usahakan untuk mulai mengkomunikasikan niat untuk menyapih dari 2 hingga 3 bulan sebelumnya. Komunikasikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti anak seperti, "Setelah ulang tahun ke 2 nanti kakak sudah besar, jadi harus sudah berhenti menyusu ya".
Mengalihkan Perhatian Anak Secara Baik-baik
Dulu saat sedang menyapih anak, moms akan disarankan untuk "menghilang" beberapa saat ketika anak ingin menyusu. Jangan sampai melakukan ini ketika menyapih anak dengan teknik WWL moms, karena akan menimbulkan rasa kehilangan yang menyakitkan untuk anak. Sebaiknya moms mengalihkan perhatian anak dari menyusu secara baik-baik, seperti mengajaknya keluar ke taman bermain terdekat atau memberinya camilan favorit.
Tidak Menolak Atau Menawarkan ASI
Metode ini memang terkesan lambat karena moms harus mengikuti kemauan anak tanpa tahu kapan ia ingin berhenti. Meskipun bekerja lebih lama, tapi dengan tidak menolak atau menawarkan ASI akan membuat anak lebih siap dan menerima bahwa ia sudah harus berhenti menyusu tanpa adanya paksaan.
Tidak Menipu Atau Membohongi Anak
Mengoleskan benda dengan rasa aneh atau menutupi puting dengan plester adalah cara yang umum dilakukan dalam proses menyapih. Tapi, jika ingin melakukan WWL cara ini adalah pantangan moms. Membohongi anak dengan mengatakan bahwa payudara moms sakit juga harus dihindari, karena hal itu dapat membuat anak merasa bersalah karena ia jadi berpikir moms akan kesakitan jika ia menyusu. Anak bisa menjadi sedih, takut, bahkan bisa menjauh dari moms.
Mengganti Rutinitas Menyusu dengan Kegiatan Lain
Rutinitas menyusu yang biasanya selalu dilakukan dan memberikan rasa nyaman kepada anak harus dihilangkan ketika moms menyapihnya. Untuk menghindarkan anak dari perasaan kehilangan, moms tetap bisa memberinya rasa nyaman dengan kegiatan lain, seperti membaca buku sebelum tidur, lebih banyak bermain dan berinteraksi dengannya, serta lebih banyak memeluk dan menciumnya.