Kapan Waktu yang Tepat Anak Bermain Media Sosial? Ketahui Batasan Usianya Yuk!

Batasan Usia Pengguna Media Sosial

Sebagai orangtua yang memiliki anak di era digital, memahami aturan bermain media sosial adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Hal ini penting untuk menghindari dampak dan risiko yang dapat dialami anak yang memainkan media sosial sebelum waktunya. Pembatasan usia pengguna media sosial sebenarnya sangat beragam pada berbagai platform media sosial. Pada umumnya, kebanyakan media sosial memberikan batasan usia minimum pengguna tidak boleh lebih muda dari 16 tahun. Platform media sosial yang menerapkan ini antara lain adalah Facebook, Twitter, Instagram.

Sayangnya, semua media sosial hampir tidak memiliki layanan yang menggunakan proses verifikasi usia yang kuat. Itulah sebabnya sangat mudah untuk anak-anak mendaftar dengan tanggal lahir yang dibuat-buat. Dengan kata lain, banyak sekali anak-anak yang sebenarnya masih belum cukup umur untuk menggunakan media sosial itu sendiri. 

Mengapa Anak Harus Berusia 16 Tahun Sebelum Diperbolehkan Bermain Media Sosial?

Penentuan batas 16 tahun sebagai usia minimum penggunaan akses media sosial sebenarnya sudah mulai disepakati di Irlandia sejak 25 Mei 2018. Persyaratan GDPR (General Data Protection Regulation) menyatakan bahwa anak di bawah usia 16 tahun hanya boleh menggunakan akses media sosial dengan pendampingan dan pengawasan orangtua. Hal ini sebenarnya juga penting terkait dengan data privasi anak yang pada dasarnya masih dalam perlindungan orangtuanya.

Bahaya dan Risiko Internet Pada Anak-Anak

Pembuatan ketentuan ini sebenarnya tidak didasari hanya pada pembatasan akses informasi yang buruk untuk anak. Pasalnya, ada banyak sekali bahaya dan risiko yang mengintai anak-anak melalui internet. Beberapa kasus penculikan anak hingga beragam tindak kriminal yang dialami anak-anak bermula dari akses internet yang dilakukan anak tanpa pengawasan orangtua.

Sebagian orangtua mungkin berpikir bahwa bermain media sosial bukanlah hal yang berbahaya. Sayangnya dunia digital tidak jauh berbeda dengan dunia nyata di mana di dalamnya terdapat banyak sekali orang jahat. Jika Mommy masih ragu untuk membiarkan anak berpergian sendiri ke stasiun kereta api atau berbelanja di pasar, mungkin Mommy sudah bisa memperbolehkannya untuk bermain media sosial. Namun jika belum, pastikan Mommy memberikan pengarahan lebih mendalam mengenai proteksi diri dan keterbukaan dengan orangtua sehingga beragam risiko kejahatan di internet dapat dicegah.