Tak cukup menjadi seorang duta saja, baru-baru ini Cinta juga ikut meramaikan acara Jember Fashion Carnaval (JFC) 2019 yang digelar di kota Jember pada Minggu (4/8/2019). Acara ini merupakan salah satu acara budaya terbesar di Indonesia yang juga dihadiri wisatawan mancanegara. Intip yuk moms kerennya penampilan Cinta Laura di JFC 2019!
1. Cinta memakai kostum Hudoq
Pada acara Jember Fashion Carnaval yang diselenggarakan mulai 1-4 Agustus 2019 ini, Cinta memakai kostum Hudoq dari Kalimantan Timur. Penampilan Cinta dengan kostum berwarna hijau ini sukses mencuri perhatian penonton.
Hudoq sendiri adalah sejenis festival berupa tarian ungkapan syukur yang digelar oleh sub-etnis Dayak di Kalimantan Timur. Kostum ini sengaja dibuat panitia JFC untuk cinta lho, moms!
2. Cinta tampil maksimal meski tanpa dibayar
Cinta memberikan penampilan maksimal yang membuat penonton terpukau meski tidak dibayar sepeser pun. Hal ini diketahui dari Bubah Alfian, yang merupakan MUA Cinta dan juga menjadi salah satu peserta JFC. Kostum Hudoq yang ia kenakan dimodifikasi lebih modern dengan tambahan kain kombinasi hijau segar dan hijau army.
3. Cinta tampil menyanyikan lagu baru
Bukan Hanya melenggang cantik di jalanan Jember Fashion Carnaval, ia juga tampil menyanyikan lagu terbarunya berjudul 'Vida'. Khusus untuk lagu barunya Cinta berganti kostum dengan gaun sexy berwarna gold yang dihiasi dengan payet. Glamour-nya nggak kalah dengan penyanyi Hollywood.
4. Penampilan Cinta sempat dikritik MUI
Sayangnya penampilan Cinta dengan gaun gold tersebut menu kritik Dari MUI. Menurut MUI kostum Cinta dinilai tidak pantas dipertontonkan di ruang publik. Bagi mereka penampilan begitu akan merusak moral generasi muda.
5. Panitia JFC membela Cinta Laura
Namun pihak panitia menegaskan jika selama ini tidak ada aturan baku sejauh mana batas kesopanan jika dikaitkan dengan budaya. Dikutip dari detik.com, Event Director JFC Intan Ayundavira menegaskan jika soal budaya susah untuk menyebut apakah pakaian seseorang sopan atau tidak.
"Bahkan kalau dikaitkan dengan budaya, kIta akan kesulitan menyebut apakah pakaian orang itu sopan atau tidak. Contoh, pakaian orang Jawa, kan seperti itu. Apalagi pakaian adat orang Papua, apakah kemudian kita menyebut mereka berpakaian tidak sopan? Kan tidak seperti itu". tegas Intan.
Karenanya, Intan juga mengajak semua pihak untuk bijak menyikapi segala hal karena menurutnya setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda.
Salut deh untuk Cinta, karena saat ini tidak banyak generasi muda yang mau terjun langsung mempromosikan budaya-budaya lokal. Terlepas soal kostum yang dibilang terlampau sexy, pendapat Intan juga ada benarnya. Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda terutama soal budaya Indonesia.