Sushi
Sushi adalah makanan yang berasal dari negeri sakura yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
Namun, semakin modernnya zaman, kini tampilan sushi pun semakin modern. Di Indonesia sendiri, tidak sulit menemukan tempat makan sushi. Moms bisa menemukannya mulai dari yang berkonsep warung Jepang hingga restoran di mall-mall berbagai penjuru kota besar.
Sushi bisa menjadi makanan sehat yang kaya akan asam lemak omega-3, protein, dan vitamin jika menggunakan ikan, sayuran hingga alpukat sebagai isinya. Asam lemak omega-3 membantu perkembangan otak dan mata anak-anak.
Sashimi
Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan saat mentah. Sashimi sendiri berarti potongan daging. Sashimi disajikan dengan wasabi, shoyu atau kecap asin khas Jepang, jahe, dan irisan lobak.
Di Indonesia, sashimi paling terkenal adalah dari bahan ikan mentah seperti salmon dan tuna. Namun sebenarnya sashimi tidak harus ikan, ada bahan laut lain seperti gurita, cumi, hingga udang. Bahkan di Jepang, sashimi tidak harus bahan laut. Ada sashimi dari daging kuda.
Kapan anak boleh makan sushi dan sashimi?
Tahukah Moms perkembangan sistem kekebalan anak usia 2-3 tahun belum bekerja dengan sempurna. Sementara pada usia 4-6 tahun, tingkat imunitasnya mulai bekerja seperti orang dewasa. Sistem kekebalan anak ini pun akan terus berkembang sepanjang masa pubertas.
Walaupun belum ada aturan yang baku, ahli kesehatan menyarankan sebaiknya untuk memperkenalkan ikan mentah (sashimi) atau sushi mentah menunggu hingga anak berusia 5-6 tahun, guna memastikan anak terlindungi dari zat-zat berbahaya.
Sebaiknya sebelum memberikan sushi pada anak yang berbahan ikan mentah seperti sashimi, pilih jenis sushi yang betul-betul matang, seperti sushi isi salmon bakar, telur dadar hingga ayam dengan bumbu teriyaki. Rasanya pun, tak kalah enak lho, Moms!
Dampak buruk sushi dan sashimi pada anak
Perlu Moms ketahui bahwa semua makhluk hidup, termasuk ikan, mempunyai parasit (yang bukan berasal dari kontaminasi). Parasit yang terdapat dalam ikan mentah biasanya adalah bakteri Salmonella. Parasit ini akan mati jika makanan dimasak sampai matang. Namun, parasit masih dapat ditemukan dalam makanan mentah, seperti ikan mentah di sushi dan sashimi.
Sebagian besar dari parasit ini tidak bisa beradaptasi dengan tubuh manusia. Beberapa parasit dalam ikan mentah mungkin dapat dicerna dalam tubuh tanpa menimbulkan dampak yang parah, tetapi sebagian lagi bisa menyebabkan dampak yang membahayakan kesehatan, seperti penyakit bawaan makanan (foodborne disease) atau keracunan makanan.
Bagi banyak orang, makan ikan atau seafood mentah dalam jumlah wajar mungkin bisa menimbulkan risiko kesehatan kecil. Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk anak-anak yang sistem imun dan sistem pencernaannya belum berkembang baik bisa berpotensi menyebabkan muntah, diare, sakit perut, dan gejala lainnya.
Aturan anak makan sushi dan sashimi
Berdasarkan Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat, batas mengonsumsi ikan mentah terbaik bagi anak-anak adalah 8 ons per minggu. Dan dianjurkan sebaiknya anak-anak mengonsumsi ikan setelah dimasak matang untuk menghindari bahaya merkuri yang terdapat pada ikan yang masih mentah.
Walaupun jarang, bukan berarti anak Moms tidak mungkin tanpa sengaja makan sushi yang masih mentah atau kurang matang. Ini artinya anak tetap berisiko terinfeksi Hepatitis A dan atau parasit lainnya. Agar lebih aman, pastikan anak Moms telah menerima vaksin Hepatitis A sebelum dia mencoba sushi, ya!
Selain itu, pilih tempat makan sushi yang dapat Moms pastikan kebersihannya. Kebersihan saat mengolah maupun menyajikan sushi sangat memegang peranan penting untuk memastikan kualitas sushi. Ikan yang segar dan bebas dari kuman misalnya, bisa saja justru terkena kuman karena tangan yang mengolah tidak bersih atau dapur tempat mengolahnya kurang higienis. Oleh karena itu, tetap jaga kebersihan ya, Moms! Semoga informasi ini bermanfaat.