1. Luangkan Waktu untuk Bermain
Sisihkan 30 menit setidaknya dua atau tiga kali seminggu untuk melakukan latihan yang menyenangkan bersama anak-anak. Jadikan itu bagian dari rutinitas setelah pulang sekolah atau pagi hari di akhir pekan. Percayalah bahwa anak akan sangat menyukai beragam permainan yang melibatkan gerakan-gerakan fisik bersamamu dan adik kakaknya. Selain itu, bermain sepeda atau sekadar berjalan kaki bersama juga recommended untuk dicoba.
2. Berjalan atau Bersepeda
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, berjalan kaki atau bersepeda juga sangat direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin dengan anak-anak. Dua aktivitas ini menggunakan kekuatan otot dengan sagat baik sehingga dapat memicu tumbuh kembang anak yang lebih baik. Bersepeda atau berjalan saat berbelanja ke minimarket, taman bermain, atau ke sekolah dapat menjadi pilihan yang tepat.
3. Pilih Aktivitas Liburan yang Menantang Fisik
Ajaklah anak untuk melakukan aktivitas liburan yang menantang fisik dan kebugaran keluarga. Cobalah untuk pergi ke tempat outbound atau wall-climbing untuk memberikan stimulasi kegiatan fisik yang menyenangkan dan seru. Tentu ini akan lebih menyenangkan dibandingkan dengan duduk bersantai untuk menonton TV atau bermain video game di rumah.
4. Bernyanyi dan Menari
Luangkan waktu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga bersama dengan anak-anak. Meskipun kesannya akan membosankan, cobalah untuk memutar musik atau lagu favorit anak-anak. Dijamin ini akan meningkatkan mood dan membuat mereka lebih bersemangat saat membantu merapikan dan membersihkan rumah. Selain itu, kalian juga bisa mencoba berdansa dan menari di sela-sela aktivitas membersihkan rumah.
5. Berkebun di Halaman
Ajaklah anak sesekali melihat inspirasi pekarangan rumah yang cantik dengan tanaman dan bunga-bunga. Jika mereka memang tertarik, Mommy bisa mencoba berkebun bersama untuk memberikan aktivitas fisik yang positif dan sehat.
Itulah beberapa rekomendasi aktivitas fisik yang seru dan menyenangkan untuk keluarga. Namun, pastikan untuk memulainya sejak dini. Tidak masalah untuk mengajak si kecil yang masih berusia 2 atau 3 tahun untuk berkebun. Bukankah itu hal yang baik, dibandingkan dengan membiarkannya bersama gadget berjam-jam?