Pola Asuh Anak di Indonesia VS Negara Barat, Ini Persamaan & Perbedaannya

Pola Pengasuhan Anak

Mengasuh anak atau membesarkan anak adalah sebuah proses yang dijalani oleh orangtua atau orang dewasa lain yang dilakukan untuk meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, dan intelektual anak sejak bayi hingga besar. Pola pengasuhan anak ini juga mengacu pada seluk-beluk membesarkan anak dengan beragam metode dan cara yang berbeda. Lalu, apa yang membuat pola pengasuhan orangtua di Indonesia dan di negara Barat?

Persamaan Parenting di Indonesia dan Negara Barat

Pahami bahwa secara mendasar, prinsip dan tujuan dari pola asuh anak dilakukan dengan keinginan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak menjadi lebih baik dan maksimal. Hal ini tentu dengan mempertimbangkan perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan sosialnya. Tentu ini berlaku pada orangtua dimana pun mereka berada.

1. Menekankan pentingnya kedekatan orangtua dan anak
2. Mendorong orangtua untuk lebih proaktif dalam menghadapi kondisi anak
3. Mengajarkan anak untuk berempati ada sesama dan lingkungan
4. Membiasakan kedisiplinan pada anak

Dari dasar-dasar itu, tentu kita setuju bahwa pola parenting, baik itu dari Indonesia maupun negara barat, semuanya mengajarkan kebaikan dan berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil.

Perbedaan Parenting di Indonesia dan Negara Barat

Di sisi lain, masih ada pula beberapa perbedaan yang dapat menjadi pertimbangan Mommy. Dalam hal ini pertimbangan dilakukan untuk mengambil hal-hal baik dan menghindari hal-hal yang kurang baik. Nah, berikut ini adalah beberapa hal baik dari pola pengasuhan anak di negara Barat yang bisa Mommy adopsi:

1. Orangtua di negara Barat tidak membatasi anak untuk berkembang sesuai dengan keinginannya. Ini akan berpengaruh baik pada kepercayaan diri anak.
2. Tidak menjadikan anak sebagai investasi masa tua. Orangtua di negara Barat tidak akan menggantungkan masa tuanya pada anak. Mereka cenderung mendorong anak untuk berkarya untuk dirinya sendiri dan anak-anaknya kelak. 
3. Menerapkan pola hubungan terbuka. Anak cenderung tumbuh menjadi lebih kritis dan bebas mengungkapkan pemikirannya dalam lingkup keluarga. Ini yang akan membuatnya lebih percaya diri dan kritis ke depannya.

Meskipun begitu, perbedaan dan persamaan ini sama sekali bukan tolok ukur yang pasti di mana hanya menjadi perwakilan sebagian besar dari tipe-tipe pola asuh mayoritas. Sebagai orangtua, ada baiknya Mommy tidak terlalu memikirkan pola asuh mana yang harus diterapkan. Cukup dengan menyeleksi yang baik dan menghindari yang kurang baik. Dijamin pengasuhanmu akan memberikan hasil yang juga optimal. Terakhir, jangan ragu untuk selalu introspeksi diri, ya!