1. Laki-laki juga Membutuhkan Vaksin HPV
Infeksi dari HPV dapat dikatakan sangat umum terjadi. Pasalnya, 9 dari 10 orang setidaknya pernah terinfeksi HPV di beberapa waktu dalam hidup mereka. Kebanyakan orang dapat menghilangkan virus tanpa pernah tahu mereka pernah terinfeksi sebelumnya. Namun, saat virus itu bertahan dalam sel, beberapa jenis HPV dapat berisiko tinggi menyebabkan kanker. Meskipun kanker serviks adalah jenis kanker yang paling umum disebabkan oleh HPV, virus ini juga menyebabkan kanker penis, anal dan tenggorokan pada pria, dan kanker vagina, vulva, anal, dan tenggorokan.
Vaksin HPV melindungi sekitar 90% kanker serviks. Namun, vaksin ini juga memberikan perlindungan terhadap sebagian besar kanker genital pada pria yang disebabkan oleh infeksi HPV. Selain itu, vaksin ini juga melindungi pada risiko 90% kutil kelamin pada wanita dan pria.
2. Mampu Mencegah Kelainan Serviks Berkembang Menjadi Kanker Serviks
Dalam uji klinis awal, vaksin ini diberikan kepada 20.000 wanita berusia 16–26 tahun di 33 negara, sebelum akhirnya disetujui untuk digunakan secara luas. Percobaan-percobaan ini menunjukkan bahwa vaksin ini hampir 100 persen efektif dalam mencegah kelainan pada sel-sel di leher rahim yang disebabkan oleh HPV tipe-16 yang menyebabkan kanker. Kelainan-kelainan ini adalah prekursor yang terbukti dari kanker serviks.
Uji klinis lebih lanjut yang melibatkan lebih dari 4.000 pria berusia 16–26 tahun dari 18 negara menunjukkan vaksin itu 90 persen efektif dalam mencegah kutil kelamin dan kelainan yang terkait dengan kanker penis, dan 78 persen efektif dalam mencegah penyakit dubur, yang disebabkan oleh HPV tipe 6, 11, 16 dan 18.
3. Vaksin Ini Dapat Bekerja Lebih Optimal pada Orang yang Belum Aktif Secara Seksual
Mommy mungkin sudah aktif secara seksual, itu bukan masalah. Tetapi, perlu dipahami bahwa vaksin ini dapat bekerja lebih optimal pada orang-orang yang belum aktif secara seksual. Selain itu, vaksin ini juga bekerja paling baik ketika diberikan pada seseorang dengan usia lebih muda. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih muda membuat lebih banyak antibodi terhadap vaksin daripada yang berusia di akhir belasan. Inilah sebabnya mengapa mereka yang berusia 14 tahun ke bawah hanya perlu dua dosis, bukan tiga dosis.
4. Vaksin yang Aman
Komite Penasihat Global tentang Keamanan Vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia telah meninjau semua data yang diterbitkan dan muncul tentang vaksin dalam penggunaan dunia nyata dan menyatakan vaksin HPV aman untuk digunakan hingga tujuh kali sejauh ini. Akan tetapi, pahami juga bahwa semua vaksin dapat memiliki efek samping. Reaksi yang dimiliki orang setelah vaksin HPV mirip dengan reaksi dari vaksin lain. Efek samping yang paling umum adalah rasa sakit, kemerahan dan/atau pembengkakan di tempat injeksi.
5. Vaksin Tidak Menyebabkan Kanker atau Penyakit Terkait HPV Lainnya
Vaksin ini tidak mengandung virus HPV hidup atau mati. Sebaliknya, vaksin ini terbuat dari protein tunggal seperti yang dimiliki virus pada lapisan luarnya. Ketika seseorang mendapatkan vaksin HPV, tubuhnya akan membuat antibodi yang digunakannya untuk melawan virus yang sebenarnya.