Ternyata sebelum menjadi seorang penyembuh yang tenar seperti sekarang ini Ningsih punya cerita yang cukup memilukan. Yuk, moms simak bagaimana perjalanan NIngsih sampai bisa jadi seorang penyembuh!
1. Diselingkuhi suami akibat guna-guna
Kepada detik.com, Ningsih menceritakan awal mula ia memperoleh kesaktian. Saat itu suaminya memiliki selingkuhan akibat diguna-guna. Kemudian karena galau ia memutuskan untuk datang ke dukun. Dalam satu hari ia bisa 4 hingga 6 kali ke dukun dan menghabiskan uang hingga Rp 700 ribu. Ia melakukan itu semua supaya suaminya sembuh,
Sampai akhirnya Ningsih bertemu dengan seorang dukun yang dianggap bisa menyembuhkan suaminya, Dukun tersebut kemudian menuntun NIngsih untuk mendapatkan ilmunya.
2. Ningsih mendapat ilmu dari sang dukun
Setelah berobat pada dukun tersebut, Ningsih merasa tenang dan lambat laun bisa menerima keadaan rumah tangganya. Kemudian suatu hari dukun tersebut mengatakan pada Ningsih bahwa ilmu yang ia miliki sudah diturunkan padanya.
"Terus suatu hari, orang tua itu bilang, 'Ilmu itu sudah masuk ke badanmu. Itu ilmu murni milikmu, berupa Al-Fatehah, ilmu Al-Fatehah dari Allah, ilmu putih berupa perempuan cantik masuk ke badan,'" katanya.
Setelah itu ia diminta untuk mengamalkan ilmu tersebut demi menyembuhkan orang lain yang mengalami gangguan mirip dengannya.
3. Berkeliling mencari pasien
Karena merasa memiliki kewajiban untuk menolong, Ningsih berkeliling mencari orang sakit untuk diobati setiap hari. Saat itu ia juga memfokuskan diri untuk menolong janda-janda miskin yang sakit.
" Saya cari janda-janda tua yang tak mampu. Saya datangi, saya obati tanpa memungut biaya," ungkap Ningsih.
Dari pengalaman berkeliling tersebut akhirnya lambat laun banyak orang yang datang ke rumahnya untuk berobat. Cara Ningsih mengobati pasien dengan membaca Surat Al-Fatihah. "Dengan al fateha, atas izin Allah, sembuh," terangnya.
4. Buka praktek pengobatan di rumahnya
Tak lagi berkeliling, saat ini Ningsih sudah membuka praktek pengobatan di rumahnya yang berlokasi di Gang Lambau, Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Prakteknya buka setiap hari, hanya libur pada hari Senin.
Saking banyaknya pasien yang berobat di kediamannya, Ningsih membatasi jumlah pasien yang berobat per harinya. Dalam satu hari, ia hanya menerima 150 pasien. Bila berobat di sana, pasien harus mengambil nomor antrian lebih dulu kemudian menunggu giliran.
5. Pengobatan Ningsih dilakukan secara terbuka
Selama proses pengobatannya, Ningsih bersikap terbuka. Pihak keluarga boleh melihat bahkan memvideokan pasien yang sedang diobati Ningsih. Saat mengobati Pasien, Ningsih membaca doa kemudian berbicara pada pasien.
Beberapa saat kemudian biasanya pasien akan bicara ngelantur yang disinyalir adalah makhluk gaib yang ada pada diri mereka. Sesekali Ningsih intens bicara dengan makhluk halus yang ada dalam tubuh korban. Setelahnya ia melakukan pengobatan dengan cara memijat, mengelus, atau menekan beberapa bagian tubuh pasien. Tidak jarang saat proses ini pasien berteriak kesakitan. Usai pasien tenang, barula Ningsih merebahkannya kembali ke kasur.
6. Antrian pasien sudah sampai 2020
Terkait video-video yang diunggah ke YouTube, Ningsih mengaku jika hal tersebut berdasar inisiatif orang-orang terdekat yang membantunya. Berkat hal itu juga kini tempat praktek Ningsih tidak pernah sepi. Bahkan saat ini daftar antrian pasien sudah penuh hingga enam bulan ke depan, hingga tahun 2020.
Ningsih mengaku jika pasien yang membludak ini sudah ia ketahui jauh-jauh hari. "Jauh-jauh hari sebelum ramai, sebelum saya berkeliling mengobati orang, saya sudah bermimpi akan banyak orang yang datang berobat ke rumah. Sekarang jadi kenyataan," pungkasnya.