Adegan Film 'The Santri' Jadi Kontroversi, Bagaimana Hukum Muslim Masuk Gereja?

Setelah ramai membahas trailer film The Santri arahan sutradara Livi Zheng yang diperankan Wirda Mansur, Gus Azmi dan Veve Zulfikar dan rencananya akan tayang di bioskop pada akhir Oktober 2019 nanti menuai banyak pro kontra mengenai adegan memasuki gereja lalu membawakan tumpeng pada pendeta.

Ada yang bilang itu salah satu bentuk toleransi antar umat beragaman, namun tak sedikit pula yang menganggap hal ini tidak sesuai dengan ajaran Islam. Mengutip beberapa pendapat para ulama, inilah hukum umat muslim jika memasuki peribadatan umat lain seperti gereja.

Melansir dari laman Nahdlatul Ulama, Prof.Nadirsyah Hosen, dosen fakultas hukum Monash University, Australia mengatakan, sebenarnya dalam Alquran dan Hadist tidak ada larangan yang secara tegas melarang muslim masuk gereja atau rumah ibadah lain. Namun, ada beberapa perbedaan pendapat para ulama mengenai hal ini karena sudah masuk ranah penafsiran masing-masing. Seperti juga dikutip pada laman website Haibunda.

Hukum memasuki gereja bagi muslim menurut beberapa pendapat para ulama

1. Pendapat pertama: Hukum masuk gereja itu haram. Inilah pendapat ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah. Namun ulama Syafi’iyah mengaitkan hukum haram jika di gereja tersebut ada gambar. Dan ulama Hanafiyah melarang secara mutlak karena gereja adalah tempat menyekutukan Allah. 

2. Sebagian ulama mazhab Hanafi juga mengatakan jika makruh hukumnya bagi seorang muslim masuk sinagog (tempat ibadah orang yahudi) dan gereja.

3. Sebagian ulama mazhab Syafi'i berpendapat kalau tidak boleh bagi seorang muslim memasuki rumah ibadah bukan Islam, kecuali tanpa izin dari mereka. Namun, sebagian ulama berpendapat hukumnya tidak haram memasuki tempat ibadah itu meski tanpa izin dari orang di agama tersebut.

4. Ulama mazhab Hambali mengatakan orang Islam boleh memasuki rumah ibadah selain Islam, termasuk sinagog dan gereja. Bahkan diperbolehkan menjalankan ibadah salat di tempat tersebut. Namun menurut Imam Ahmad menjadi makruh hukumnya jika dalam tempat ibadah tersebut ada gambar.

5. Ibn Taimiyah berpendapat tidak apa-apa seorang muslim masuk ke sinagog dan gereja, serta melakukan salat di dalamnya. Namun, hukumnya makruh jika ada gambar. 

6. Ibnu Qudamah rahimahullah pernah menerangkan mengenai hukum masuk ke suatu tempat yang ada patung di dalamnya. Beliau memaparkan, “Seperti itu tidaklah haram. Adapun bolehnya tidak memenuhi undangan orang yang memajang patung (gambar) di rumahnya adalah sebagai bentuk punishment bagi yang mengundang atas kemungkaran yang ia lakukan. Sebenarnya tidak wajib bagi yang melihat seperti itu untuk keluar dari rumah. Inilah yang nampak dari perkataan Imam Ahmad.” (Al Mughni, 8: 113)

7. Dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah (2: 115) disebutkan, “Jika pergi ke gereja untuk menunjukkan sikap toleransi, maka tidak boleh. Namun jika itu sebagai langkah awal untuk berdakwah, mengajak non muslim pada Islam, tetapi tanpa turut serta dalam ibadah mereka, juga tidak khawatir terpengaruh dengan ibadah, kebiasaan dan taklid pada mereka, itu boleh.”

Dari pendapat yang ada, intinya tidak ada dalil tegas yang melarang muslim masuk gereja. Namun, dibalik itu semua yang terpenting adalah kita bisa terus hidup rukun berdampingan di atas perbedaan. Seperti  pesan Ustadz Yusuf Mansur dalam akun Instagram miliknya. Pria pemilik pondok pesantren Daarul Qur'an itu berpesan untuk tidak mudah menyalahkan orang lain dan menerima perbedaan.