1. Perhatikan Batasan Usianya
Sama seperti media hiburan lainnya, video games biasanya juga memiliki batasan usia yang menandai target penggunanya. Video games untuk anak-anak pun memiliki rentang usia yang berbeda. Jadi, jangan sampai Mommy memberikan mainan yang ternyata ditujukan untuk anak yang lebih besar, apalagi games untuk orang dewasa.
2. Perhatikan Review Terhadap Games Tersebut
Selanjutnya, jangan lupa untuk mencari review mengenai games tersebut. Cari tahu bagaimana games tersebut dimainkan. Beberapa games mungkin terlihat untuk anak-anak, tetapi ternyata ada aspek kekerasan yang ternyata berisiko untuk dilihat anak-anak yang lebih kecil. Jadi, jangan sepelekan membaca review tentang sebuah games sebelum membelikannya untuk anak.
3. Durasi Permainan
Games memiliki beragam variasi jenis yang berbeda, khususnya dari segi durasi permainan. Sebagian games dapat dimainkan satu kali dan ditamatkan dengan satu kali permainan. Sedangkan beberapa games lain membutuhkan waktu yang cukup lama hingga dapat disimpan dan dilanjutkan kembali hingga akhirnya ditamatkan. Pastikan Mommy memilihkan games yang sesuai dengan karakter si kecil. Jika ia cenderung tidak bisa mengendalikan diri dan mengatur waktu, jangan berikan games yang panjang dan bersambung.
4. Media Permainan
Beberapa games dimainkan di ponsel, laptop, atau console game. Hal ini dapat dijadikan pertimbangkan games mana yang sesuai dengan si kecil. Akan lebih baik jika Mommy menempatkan media permainan si kecil di ruang keluarga dan buatlah aturan bahwa media tersebut tidak boleh dibawa ke kamar. Dengan begitu, Mommy dapat terus memantau si kecil saat bermain.
5. Sepakati Aturan Bermain
Terakhir, jangan lupa untuk membuat kesepakatan dengan si kecil sebelum membelikannya video games. Beberapa aturan yang bisa diterapkan adalah jam bermain, kewajiban yang harus diselesaikan sebelum bermain, dan lain sebagainya.