Pil KB
Alat kontrasepsi yang satu ini merupakan yang paling bangak digunakan karena dianggap yang paling efektif untuk mencegah kehamilan dan tingkat kegagalannya hanya 8%. Cara kerja pil KB yaitu jika dikonsumsi dapat mencegah terjadinya ovulasi karena mengandung hormon progestin dan estrogen. Pil KB terdiri dari dua jenis yaitu yang hanya mengandung progesteron saja dan pil kombinasi.
Konsumsi pil KB akan melancarkan atau menghentikan haid, tergantung jenis yang digunakan, serta dapat mengurangi kram yang sering terjadi saat haid. Namun, konsumsi pil KB memiliki risiko tersendiri yaitu dapat meningkatnya tekanan darah, pembekuan darah, bercak darah, dan payudara mengeras. Selain itu pil KB tidak melindungi pengguna dari penyakit menular seksual.
Wanita dengan kondisi tertentu tidak diperbolehkan menggunakan alat kontrasepsi ini. Kondisi tersebut antara lain memiliki riwayat penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, gangguan hati, kanker payudara atau rahim, migrain, dan tekanan darah tinggi.
Suntik KB
Mencegah kehamilan dengan cara suntik KB terbagi dalam dua jenis, yaitu suntik KB 3 bulan dan suntik KB 1 bulan. Keduanya memiliki tingkat kegagalan yang rendah yaitu dibawah 5%. Namun, suntik KB 1 bulan memiliki tingkat kegagalan 1%.
Jika dibandingkan dengan pil KB, suntik KB lebih efektif dan praktis karena suntik KB tidak dilakukan rutin setiap hari. Namun, suntik KB relatif mahal jika dibandingkan dengan pil KB. Selain itu, jika menggunakan suntik KB dibutuhkan waktu kunjungan ke dokter atau bidan setiap bulannya.
Sama seperti pil KB, suntik KB juga memiliki risiko seperti keluarnya bercak darah dari vagina. Beberapa wanita dengan kondisi tertentu juga tidak diizinkan untuk menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, yaitu wanita dengan kondisi memiliki riwayat migrain, diabetes, sirotis hati, stroke, dan serangan jantung. Penggunaan suntik KB dapat menyebabkan haid menjadi tidak teratur.
Demikian beberapa informasi mengenai pil KB dan suntik KB. Sekarang sudah tahu kan Moms akan pilih yang mana? Bila belum, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan ya, Moms!