Karakter Joker yang digarap oleh sutradara Todd Phillip ini memang digambarkan memiliki gangguan kejiwaan yang cukup serius. Hidupnya kelam dan selalu dirundung kegagalan. Hal inilah yang akhirnya membuat sosok Joker berubah menjadi sosok yang kejam dan jahat.
Dengan rating R dari MPAA, Joker menjadi film yang mengusung genre psychological thriller yang memang tidak diizinkan ditonton oleh anak-anak. Namun sebagai orang dewasa moms bisa mendapatkan pelajaran berharga tentang bagaimana cara mendidik si kecil agar tidak mengalami gangguan kejiwaan atau depresi seperti Joker.
Menurut Mayo Clinic seperti dilansir dari Haibunda, kesehatan kejiwaan adalah problem yang sulit dideteksi terutama pada anak-anak. Akibatnya banyak anak-anak yang tidak bisa memperoleh perawatan dan bantuan yang seharusnya mereka butuhkan. Namun moms bisa mendeteksi dari beberapa hal berikut mengenai tanda-tanda gangguan jiwa pada anak.
1. Perubahan suasana hati
Cek suasana hati si kecil ya, Moms. Apakah si kecil mengalami perasaan sedih berlarut-larut selama hampir 2 minggu. Kemudian perhatikan juga apakah mereka mengalami perubahan suasana hati yang drastis sehingga menyebabkan masalah dalam hubungan di sekolah atau di rumah.
2. Munculnya perasaan intens
Moms harus waspada jika si kecil menunjukkan perasaan takut berlebihan tanpa alasan yang jelas. Rasa takut ini biasanya ditandai dengan jantung berdebar atau bernapas cepat. Ketakutan atau rasa khawatir yang intens bisa mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
3. Perubahan perilaku
Amati perilaku si kecil, apakah ia mengalami perubahan perilaku yang drastis? Atau bahkan kepribadiannya berubah, menunjukkan sikap berbahaya yang diluar kendali. Jika iya, moms harus muai waspada. Apalagi jika si kecil sering bertengkar, berkelahi, menggunakan senjata, dan mengekspresikan keinginan untuk menyakiti orang lain.
4. Sulit untuk berkonsentrasi
Lihat juga, moms apakah anak-anak sulit untuk konsentrasi atau diam. Susah diam atau berkonsentrasi akan sangat berpengaruh terhadap prestasi anak-anak di sekolah nanti.
5. Gejala fisik
Dibandingkan orang dewasa, anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan mental biasanya akan menunjukkan gejala fisik seperti sakit perut, sakit kepala, hingga demam. Berbeda dengan orang dewasa yang umumnya mengalami perasaan sedih dan cemas berlebihan.
Mereka juga terkadang memiliki kecenderungan untuk melukai diri sendiri. Beberapa bahkan ada keinginan untuk bunuh diri atau melakukan percobaan bunuh diri.
6. Berat badan turun dan penggunaan obat
Moms juga harus mengamati, apakah si kecil tiba-tiba kehilangan selera makan, sering mual dan muntah serta mengkonsumsi obat pencahar. Jika mereka menunjukkan gejala ini, bisa jadi ia mengalami gangguan pola makan akibat depresi. Beberapa anak bahkan menggunakan narkoba atau alkohol untuk mengatasi rasa tidak nyaman mereka.
7. Cara mencegah gangguan mental sejak dini
Sebagai orang tua, moms bisa membantu mengatasi gangguan mental si kecil dengan membangun hubungan yang kuat. Kehadiran orang tua secara konsisten dalam kehidupan anak sangatlah penting karena dapat membantu si kecil mengembangkan ketahanan dalam menghadapi masalah yang ada.
Moms juga bisa mengajarkan metode 'Teach children by example', perlihatkan pada anak bagaimana moms sebagai orang tua menyelesaikan masalah yang muncul sehingga anak bisa belajar sekaligus mengikuti. Sering-seringlah mengajak anak diskusi tentang problem solving untuk melatih ketahanan dirinya dalam menyelesaikan suatu masalah.
Tak kalah penting, bantu anak-anak dan remaja untuk mengambangkan ras amenghargai diri sendiri. Hal ini agar si kecil merasa bangga dan nyaman dengan dirinya sendiri sehingga mereka bisa lebih menghargai pencapaian masing-masing.
Moms juga jangan ragu memuji si kecil jika mereka melakukan tindakan yang baik, terutama ketika mereka sudah bekerja keras mencapai apa yang diinginkan. Jangan hanya bisa menuntut karena ego dan ambisi orang tua semata ya, moms!