Limbah organik adalah bahan-bahan sisa yang bisa terurai sempurna dengan sendirinya oleh alam. Limbah ini meliputi:
- Kertas bekas
- Daun-daunan kering
- Sisa sayuran
- Kulit buah-buahan
- Potongan kayu, dan
- Makanan sisa
Jika dilihat dari jenisnya sih, Moms pasti sangat mudah untuk menemukannya di rumah hingga halaman. Nah, alih-alih hanya membuang jenis limbah di atas, Moms bisa lho memanfaatkannya menjadi lebih berguna. Ya, pupuk kompos!
Kompos merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik oleh beragam mikroorganisme pengurai seperti bakteri, kapang atau cendawan, actinomycetes dan lain-lain. Tak heran, pembuatan pupuk kompos memerlukan waktu berbulan-bulan agar semua bahan terfermentasi secara sempurna.
Berikut manfaat pupuk kompos yang wajib Moms tahu:
- Memperbaiki struktur tanah
- Meningkatkan produktivitas tanaman
- Meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap dan menyimpan air
- Meningkatkan unsur hara tanah
Alat dan Bahan:
- Limbah makanan, kertas hingga daun kering
- Tanah
- Air
- Bakteri EM-4
- Gunting
- Trashbag
- Spray
- Bak atau wadah tertutup
Cara Membuat:
- Cacah atau potong kecil-kecil limbah makanan, kertas dan dedaunan kering dengan menggunakan gunting
- Campurkan limbah tersebut dengan tanah (bisa juga dengan kotoran hewan) dengan perbandingan 3:1
- Siapkan spray dan isi dengan air (bisa juga membuat larutan gula). Semprotkan air secara merata pada campuran tersebut
- Tambahkan juga 10 ml bakteri EM-4. Aduk hingga rata dan bahan-bahan menjadi lembab
- Pindahkan campuran tersebut pada trashbag dan tutup hingga rapat tanpa ada udara masuk
- Diamkan selama 2-3 bulan untuk proses fermentasi yang sempurna
- Lakukan pengecekan secara berkala 2 minggu sekali
- Pupuk kompos dapat dicampurkan dengan tanah saat akan bercocok tanam