Ikut Ajang Pencarian Bakat, Mantan Vokalis 'She' Hanya Ingin Bertemu Anak

Mantan vokalis SHE mengikuti kontes Indonesian Idol 2019

Kisah perjuangan Desti penuh haru saat mengikuti audisi Indonesian Idol 2019. Pasalnya, selain memang ia ingin membuktikan kembali kualitasnya dalam bidang tarik suara, alasan lain dibalik keikutsertaannya dalam Indonesian Idol 2019 adalah untuk bertemu sang buah hati.

Mengawali audisi, Desti sudah memukau para juri dengan suara khas serak-serak basahnya. 

Belum bernyanyi saja, Anang sudah berkomentar suara Desti 'gawat'. Dan benar saja, saat Desti menyanyikan lagu You Know I'm No Good dari Amy Winehouse, para juri seperti Ari Lasso, Bunga Citra Lestari, Judika, Anang Hermansyah hingga Maia Estianty memperhatikan dengan serius.

Maia Estianty, juri dengan komentarnya yang tegas ini bahkan menunjukkan kepuasan melalui senyuman di wajahnya. Tak ketinggalan, bunda dari Al-Ghazali itu bertepuk tangan usai Desti menyanyikan lagu pilihannya.

Kemudia Maia menantang Desti menyanyikan lagu Indonesia bertajuk Di Dadaku Ada Kamu yang dibawakan Vina Panduwinata. Lagu berbahasa Indonesia pun ditaklukkan Desti dengan sangat baik dan mendapat pujian dari para juri.

Mengaku ikut Indonesian Idol 2019 karena ingin bertemu anaknya

Keceriaan audisi berubah menjadi haru saat wanita berusia 26 tahun itu menceritakan ingin sekali bertemu sang buah hati.

"Anakku hanya menonton Indonesian Idol, jadi dengan mengikuti ini dia bisa kenal denganku,” ujar Desti sambil menahan tangis.

Desti menjelaskan jika ia telah bercerai dengan sang suami dan tak bisa bertemu dengan anaknya sejak usia 3 bulan.

Desti mengatakan sangat ingin bertemu anaknya. Dia yakin dengan mengikuti ajang pencarian bakat tersebut, sang anak akan melihatnya di televisi.

“Saat ini dia 5 tahun dan aku takut enggak mengenali ibunya,” sambung Desti.

Kemudian Maia menenangkan "Nggak apa-apa, tenang aja, nanti juga balik sendiri. Aku pernah ada di titik itu. Tenang aja, nanti dia akan nyari ibunya sendiri."

Dampak percerian orang tua bagi sang anak

Tak hanya berdampak pada orang tua, perceraian juga akan berdampak bagi anak-anak mereka, terutama di awal-awal perceraian itu terjadi.

Dilansir dari Haibunda, sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak paling berjuang selama tahun pertama dan kedua setelah perceraian orang tuanya.

Anak-anak cenderung mengalami kesulitan, kemarahan, kecemasan, dan ketidakpercayaan. Tetapi sebagian besar anak-anak dapat bangkit dan memulai kehidupan baru. 

Lambat laun, mereka akan terbiasa dengan perubahan dalam rutinitas harian. Mereka akan nyaman dengan pengaturan hidup mereka sendiri. Namun, yang seringkali tidak disadari akan ada dampak berkelanjutan yang bisa berdampak seumur hidup mereka.

Peneliti menemukan tingkat depresi dan kecemasan lebih tinggi pada anak-anak dari orang tua yang bercerai. Mereka juga lebih mungkin mengalami masalah seperti gangguan perilaku, kenakalan, dan kesulitan bersosialisasi dibanding yang dibesarkan di keluarga utuh.

Nah, untuk mencegah itu semua orang tua yang tidak bisa menghindari perceraian disarankan untuk bekerjasama dalam mengasuh anak. Sehingga anak tidak menjadi korban, dan sebisa mungkin mengurangi risiko buruk pada perkembangan psikologisnya.