Masalah finansial literasi belakangan ini menjadi topik yang marak dibicarakan di media sosial. Tidak bisa dipungkiri, permasalahan finansial pasti dihadapi oleh semua orang, baik itu mereka yang masih sendiri, ataupun mereka yang sudah menikah. Namun, tahukah Mommy jika sikap seseorang terhadap uang sebenarnya sudah terbentuk sebagaimana orangtuanya dulu mengajarkannya? Itulah sebabnya sangat penting bagi Mommy untuk mengajarkan anak masalah pengelolaan uang sejak dini pada anak.
Mengajarkan Uang untuk Anak TK
1. Perkenalkan Kebiasaan Menabung
Hal pertama yang harus Mommy ajarkan tentang anak tentang uang adalah bukan cara untuk menggunakannya sebagai alat bayar, melainkan kebiasaan untuk menabung. Mulailah dengan membiasakan anak untuk menabung setelah menerima uang. Sisanya, baru untuk digunakan berbelanja makanan atau mainan yang diinginkannya.
2. Berikan Contoh Cara Menggunakan Uang
Cara menggunakan uang sebenarnya tidak perlu untuk diajarkan. Anak akan bisa dengan sendirinya tanpa harus diajari secara detail. Ia akan mengamati bagaimana Mommy menggunakan uang itu sendiri. Apakah Mommy boros, perhitungan, atau dermawan. Anak cenderung untuk menirunya.
3. Tunjukkan Bahwa Setiap Barang Membutuhkan Uang
Saat anak menginginkan mainan, jangan hanya sekadar memberitahunya bahwa mainan itu dijual seharga sepuluh ribu rupiah. Sebaliknya, minta anak untuk membuka sendiri tabungannya dan membayarkan mainan dengan uang yang dimilikinya.
Mengajarkan Uang untuk Anak Sekolah Dasar
4. Perkenalkan Konsep Peluang
Setelah anak memahami bahwa setiap barang memiliki harga yang harus dibayarkan, cobalah untuk mengajarkan anak mengenai konsep peluang. Sebagai contoh, ajarkan pada anak bahwa jika ia membeli video game yang diinginkannya, maka ia tidak akan punya uang untuk membeli sepasang sepatu baru. Pilihan seperti ini harus mulai diajarkan sejak dini untuk membuat anak tidak menggampangkan uang atas segala keinginannya.
5. Berikan Upah, Bukan Uang Jajan
Jangan berikan anakmu uang hanya karena ia bernafas. Pastikan ia menerima uang untuk segala sesuatu yang dilakukannya. Dengan kata lain, uang yang diterimanya adalah upah atas kerja keras yang dilakukannya dan bukan sekadar uang jajan. Upah ini dapat berupa balasan untuk tugasnya merapikan kamar dan membereskan meja makan setelah makan. Langkah ini mengajarkan anak bagaimana uang itu harus didapatkan dengan usaha.
6. Hindari Kebiasaan Berbelanja Impulsif
Saat anak melihat barang yang disukainya, jangan langsung membelikannya saat itu juga. Kebiasaan berbelanja secara impulsif akan mendorong pada karakter pemborosan. Biarkan anak berpikir tentang fungsi dan manfaat dari barang yang diinginkannya. Apakah itu sebanding dengan harga yang dikeluarkannya dan apakah dari barang lain yang lebih layak untuk diutamakan?
7. Tekankan Pentingnya Berbagi
Begitu mereka mulai menghasilkan sedikit uang, pastikan Mommy mengajari mereka tentang pentingnya berbagi. Mereka dapat memilih sendiri kemana mereka akan bersedekah. Hal ini dapat membentuk kepekaan anak terhadap orang lain yang membutuhkan.
Mengajari anak-anak tentang uang pada tahap apa pun memang akan membutuhkan konsistensi dan proses yang panjang. Tentu hal ini tidak tidak selalu mudah. Tetapi jika Mommy ingin anak-anakmu tahu cara mengelola uang mereka dengan baik dan benar ketika mereka besar, meluangkan waktu sekarang tidak akan sia-sia.