Lebih serius lagi, gatal yang terjadi di vagina bisa disebabkan oleh bacterial vaginosis, candidiasis, dan ISK (Infeksi Saluran Kencing). Hal ini juga bisa terjadi di luar masa kehamilan. Rasanya seperti terbakar, gatal, sakit, juga disertai keputihan.

Selain beberapa penyebab di atas, pemakaian produk higienis juga bisa jadi penyebab gatal di area vagina, lho! Kita tentu mengetahui dan merasakan bahwa vagina sangat sensitif terhadap alergi apapun, sehingga wanita perlu waspada terhadap penggunaan produk-produk yang memiliki aroma yang kuat, seperti sabun wangi, tisu pembersih, juga pembalut yang wangi.

Di masa kehamilan, wanita juga dianjurkan untuk menghindari penggunaan obat-obatan, karena masuknya bahan kimia ke tubuh ibu hamil akan meningkatkan risiko gangguan terhadap janin. Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi masalah ini ya, Moms? Jawabannya adalah dengan melakukan penanganan sendiri secara alami di rumah. Berikut inilah yang bisa dilakukan untuk menangani masalah tersebut.

  1. Mandi atau kompres vagina dengan air dingin untuk meredakan rasa gatal.
  2. Sebagai pengganti krim gatal, buat sendiri campuran antara baking soda dengan air. Oleskan pasta ini ke area vagina yang gatal. Setelah beberapa menit, bilaslah perlahan sampai bersih.
  3. Basuh vagina dengan air hangat secara rutin. Basuh dari depan ke arah belakang.
  4. Cari tahu penyebab gatal tersebut ke dokter. Jika masalah ini disebabkan oleh jamur atau bakteri, dokter akan member resep tertentu. Ingat ya Moms, jangan membeli obat dan krim sembarangan, karena tidak semua obat boleh dikonsumsi selama masa kehamilan, bahkan bisa meningkatkan risiko keguguran.
Bikin Risih! Ini Tips Mengatasi Gatal di Area Intim Selama Masa Kehamilan
source: https://www.yesyesyes.org/