1. Obat Pereda Rasa Sakit
Selain itu, beberapa peneliti telah membuktikan bahwa ibu hamil yang sering mengonsumsi paracetamol, akan meningkatkan risiko hiperaktif (ADHD) dan autisme pada anak setelah lahir.
2. Obat Flu dan Alergi
Pada kenyataannya banyak ibu hamil yang kerap mengidap flu ataupun alergi selama hamil. Nah, apabila kamu salah satunya yang terkena penyakit ini, maka pengobatan yang aman untukmu adalah berisitirahat dan minum air yang banyak, terutama air hangat. Kalau flu dan alergi yang kamu derita termasuk parah, maka jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar diberikan pengobatan yang tepat. Jangan sekali-kali mengonsumsi obat tanpa resep dokter ya, Moms karena ada beberapa kandungan dalam obat flu dan alergi yang bisa membahayakan janin. Salah satunya, hindari obat dengan kandungan Iodine (yodium), karena dapat menyebabkan masalah tiroid yang berisiko mengancam keselamatan janin dalam kandungan.
3. Penyakit Pencernaan
Ada baiknya atasi penyakit pencernaan itu dengan cara alami tanpa mengonsumsi obat lebih dulu, Moms. Di antaranya, menghindari makan dengan porsi besar tapi makan dengan porsi kecil dan sering. Hindari pula gorengan dan makanan pedas karena dapat mengiritasi perut.
Tapi kalau penyakit yang kamu rasakan cukup parah, maka segera periksakan kondisimu ke dokter, agar diberikan jenis obat yang tepat. Ada beberapa obat penyakit pencernaan yang tergolong aman dikonsumsi selama hamil, namun lebih banyak yang perlu dihindari. Misalnya jika mengalami sembelit, kamu tidak dianjurkan minum obat pencahar stimulan seperti castor oil, karena dikhawatirkan memicu persalinan.
4. Obat Jerawat
Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh saat hamil akan membuat wajah mudah sekali terkena jerawat. Kamu mungkin tergoda membeli obat jerawat yang dijual di toko, tapi sebaiknya jangan beli tanpa berkonsultasi dengan dokter lebih dulu ya, Moms! Alasannya karena ada beberapa obat jerawat yang mengandung zat yang berisiko membuat bayi mengalami cacat lahir, seperti kelainan wajah, jantung dan kerusakan otak.
Kalau kadar hormon dalam tubuh kembali normal, wajahmu akan kembali mulus seperti sedia kala kok.