1. Riwayat Ketuban Pecah Dini
Jika Moms pernah mengalami ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya, maka kehamilan yang selanjutnya bisa berisiko mengalami hal yang sama. Untuk menghindari ketuban pecah dini untuk ke sekian kalinya, sebaiknya Moms rutin berkonsultasi ke dokter kandungan dan meminta dokter untuk melakukan beberapa tes pemeriksaan kesehatan agar kantung ketuban tetap aman. Hal tersebut penting adanya, mengingat histori kondisi rahim Moms yang juga pernah mengalami ketuban pecah dini sebelumnya.
2. Kelainan Leher Rahim
Ketuban pecah dini bisa terjadi karena adanya kelainan pada otot-otot leher atau leher rahim yang terlalu lemah atau lunak, sehingga tidak mampu menahan dorongan janin yang semakin besar. Ada baiknya saat memasuki kehamilan trimester pertama, moms berkonsultasi dengan dokter dan menanyakan perawatan medis apa yang harus dilakukan untuk menghindari ketuban pecah dini.
3. Berkurangnya Kekuatan Membran
Ketuban pecah dini bisa juga disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran ketuban yang diakibatkan karena infeksi pada vagina. Selain itu pecahnya air ketuban diakibatkan juga karena adanya infeksi pada rahim sehingga membuat selaput ketuban menjadi semakin tipis dan mudah pecah.
4. Stress Selama Masa Kehamilan
Perubahan hormon Ibu hamil memang sering terjadi diantaranya emosional yang meningkat, rasa khawatir dan stres karena beberapa hal lain. Hal itu bisa berpengaruh pada kondisi janin dan kantung air ketuban di dalamnya. Nah, jika Moms mengalami stres berat saat hamil, sebaiknya kamu bisa mengendalikan keadaan psikologi demi kondisi janin di dalam kandungan.