Gangguan psikologis anak kedua Lee Jeong Hoon dan Moa Aeim

Dikutip dari Insertlive, Diceritakan sang ibu, Moa Aeim, anak keduanya yang berumur lima tahun,  Zoe, sering mencakar-cakar tubuhnya saat merasa tak bisa menyampaikan keinginan hatinya. Namun, ia tak sadar bahwa telah menyakiti dirinya sendiri. Hal tersebut dibenarkan Lee. Sikap Zoe mulai terlihat sejak ia tinggal bersama Lee yang merupakan ayah sambungnya.

Sedih Anaknya Lukai Diri Sendiri, Ini Cara Lee Jeong Hoon Mengatasinya
source: https://nakita.grid.id/amp/0218936/manisnya-momen-keakraban-lee-jeong-hoon-dengan-kedua-anak-moa
"Zoe sensitif kalau enggak bisa ngomong apa-apa, dia nyakar-nyakar tubuhnya. Kalau dia enggak bisa mengungkapkan keinginan. Psikologinya ada yang terluka. Tinggal sama aku berubah," ujar Lee.
source: https://nakita.grid.id/amp/0218936/manisnya-momen-keakraban-lee-jeong-hoon-dengan-kedua-anak-moa

Lee menyebut bahwa sikap Zoe terjadi lantaran saat fase tumbuh kembang, ia tak menemui sosok ibu yang dibutuhkannya. Terlebih lagi, Moa harus membagi waktu karena memiliki empat anak perempuan.

Cara Lee mendidik Zoe agar mengurangi kebiasaan mencakar-cakar dirinya sendiri

Lee sebagai orangtua pun berusaha mendidik anak-anaknya sebaik mungkin. Ia berusaha keras menghentikan kebiasaan Zoe yang mengkhawatirkan itu seraya membuatnya agar lebih terbuka.

Sedih Anaknya Lukai Diri Sendiri, Ini Cara Lee Jeong Hoon Mengatasinya
source: https://nakita.grid.id/amp/02200136/jadi-hot-daddy-ini-potret-kedekatan-lee-dengan-anak-anak-sambungnya
"Aku hancurin kursi, pukul tembok. Terus aku tanya 'sakit enggak?' Terus aku bilang appa (ayah) lihat kalau kamu nyakar itu lebih sakit lho. Kalau kamu mau sesuatu bilang biar papa tahu'," papar Lee lebih lanjut.
source: https://nakita.grid.id/amp/02200136/jadi-hot-daddy-ini-potret-kedekatan-lee-dengan-anak-anak-sambungnya

Beruntung, perilaku Zoe akhirnya semakin berkurang lantaran sikap dan didikan Lee yang sedikit keras. Lee juga mengungkap bahwa kini ia mulai lebih sering mengajak Zoe berbicara agar dapat berubah perlahan tanpa harus menyakiti dirinya sendiri.

baca juga

Tanda-tanda anak mengalami gangguan psikologis

Menurut Danielle Rannazzissi, Ph.D., seorang psikolog anak, banyak orang tua sebetulnya sadar ada sesuatu yang tak beres dengan anaknya, tapi bingung dan harus berjuang keras menyimpulkan apa arti ketidakberesan itu.

Sering kali, kata dia, para orang tua salah paham soal tanda awal gangguan psikologis sebagai tipikal perilaku balita tantrum yang kelewat batas. Misal, ketika anak 2 tahun mengamuk tak henti selama lebih dari satu jam, disertai melempar barang, memukul, bahkan menggigit ketika didekati.

Sedih Anaknya Lukai Diri Sendiri, Ini Cara Lee Jeong Hoon Mengatasinya

Lanjut Rannazzisi, orang tua juga salah paham saat menilai gangguan kecemasan adalah kemalasan yang parah. Contohnya ketika anak 7 tahun tidak mau sekolah, setiap pagi memohon membolos dan tiap hari pulang menangis. Walau orang tua tahu ini masalah nyata karena ada kepanikan di mata anaknya, mereka abai.

Untuk itu, penting melakukan komunikasi secara terbuka terhadap si kecil Moms, seperti yang dilakukan Lee Jeong Hoon. Apa saja yang telah ia lalui di sekolah, apa saja yang membuatnya senang ataupun kesal. Agar anak terbiasa mengutarakan perasaan mereka kepada orang tuanya dan tidak memendamnya sendirian.

Sedih Anaknya Lukai Diri Sendiri, Ini Cara Lee Jeong Hoon Mengatasinya
source: https://m.merdeka.com/amp/sehat/cara-menangani-anak-dengan-gangguan-mental.html

Dan jika si kecil sudah mengalami gangguan psikologis hindari men-judge mengatakan pada anak jika ia terserang 'depresi' atau 'gangguan kecemasan,' karena hal tersebut dapat merusak harga diri anak. Tak ada salahnya juga Moms berkonsultasi kepada psikolog anak mengenai pernasalahan tersebut.