Bullying yang diterima Ashanty
Pengalaman pahit dibully dirasakan Ashanty ketika ia duduk di bangku SMP. Seperti dilansir dari Detik, dalam YouTube Rans Entertainment yang tayang pada 3 November 2019 lalu, ibu sambung Aurel tersebut mengungkapkan:

"Tapi aku pernah punya pengalaman buruk dibullying waktu aku SMP. Dan itu kalau aku gedenya enggak benar-benar berubah gitu ya, itu aku bisa depresi," kata Ashanty.
Rupanya istri Anang Hermansyah itu menjadi korban body shamming lantaran bobot tubuhnya yang tidak ideal. Karena itulah ia sampai rela berpindah-pindah sekolah sebanyak tiga kali saat SMP.
"Karena aku tuh gendut banget. Dibully parah banget. Aku ganti sekolah sampai 3 kali loh. Tapi aku tetap baik sama mereka yang pernah bully aku," kata Ashanty.
"Jadi buat kamu semua yang ngebully saya, saya masih baik sama kamu kalau ketemu ya. Karena aku ketemu orang-orang yang ngebully aku," imbuhnya.
Ashanty mengkhawatirkan anak-anaknya juga jadi korban bullying
Pernah mendapatkan pengalaman buruk sewaktu sekolah, tentunya membuat Ashanty mengkhawatirkan anak-anaknya mengalami hal yang sama dengan dirinya. Apalagi jaman saat ini sangat memudahkan seseorang berkomentar kurang pantas di sosial media.
Ashanty mengaku akan marah apabila buah hatinya dibully netizen, namun memilih bersikap bijak. Dia tak mau memperpanjang urusan dengan orang yang tak dikenalnya.
"(Anak dibully) Ya pasti marah lah, cuma ya maksud aku, udahlah, orang di medsos kan manusia yang enggak kelihatan. Jangan diladenin karena entar kita makin gila. Kalau aku lebih memilih untuk tidak membaca dan enggak mau ngeladenin, itu aja," ujar Ashanty.
Mengatasi bullying di sekolah
Bullying merupakan sebuah penindasan, intimidasi, atau tindakan sabotase yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang pada orang lain. Pembullyan bisa terjadi karena dia merasa sangat hebat, sangat kuat, dan merasa paling berkuasa sehingga dia mencari orang yang dianggapnya lemah.
Bullying sendiri kerap kali terjadi di sekolah. Nah, jika anak bercerita kerap mendapat bullying dari teman-temannya di sekolah, Moms bisa memberikan pengertian atau solusi berikut ini kepadanya:
1. Tunjukkan kamu lebih 'hebat' daripada dia
Moms bisa memberitahu anak, kamu bisa 'membalas' bullying mereka dengan lebih hebat. Tak perlu dengan jalan kekerasan, tapi bisa tunjukkan kemampuan kamu di bidang lain. Contohnya, jika kamu ahli di pelajaran matematika, maka tunjukanlah dengan prestasi. Dengan begitu, si pembully akan menyadari kelemahannya.
2. Laporkan pada guru atau orangtua
Kasus pembullyan terjadi karena kurangnya pengawasan dari pihak sekolah. Oleh sebab itu, untuk menghentikannya harus ada yang melapor kejadian tersebut pada guru. Jangan sampai kasus pembulyan dibiarkan karena hal tersebut dapat memperparah keadaan, terutama sisi psikologis korban.
3. Jangan biarkan anak menyalahkan diri sendiri
Para korban bullying yang tidak mendapatkan dukungan dari orang lain baik itu orangtua maupun teman dekatnya akan selalu berpikiran untuk menyalahkan dirinya sendiri. Untuk itu, selalu berikan pikiran positif pada anak ya, Moms.
4. Bersikap lebih tegas
Bullying bisa terjadi karena sikap korban yang terlalu mengalah. Selain itu, sikap yang tidak ingin melawan karena takut, merasa lemah, dan berbagai pikiran negatif lainnya semakin membuat si pembully menjadi lebih jumawa. Maka dari itu, perlu adanya sikap yang lebih berani dari korban yaitu si anak. Berikan pengertian pada anak, minimal dia harus lebih tegas saat dia sering dibully. Hal tersebut menunjukan sikap yang berani dan itu cukup membuat para pembully sedikit mundur untuk membuly kembali.
5. Ajukan pindah sekolah
Seperti yang dilakukan Ashanty, apabila masalah bullying masih belum bisa diselesaikan juga, maka jalan satu-satunya adalah memisahkan anak Moms dengan si pembully tersebut. Moms bisa mengajukan pindah kelas atau pindah sekolah atau si pembully yang dipindahkan. Hal itu tergantung dengan kebijakan sekolah sendiri. Ditambah lagi, perlu adanya kesepakatan bersama antara pihak korban serta keluarga masing-masing.