Dilansir dari ViceIndonesia, Blue Cross Blue Shield menerbitkan sebuah laporan sebanyak 32 halaman yang memaparkan bagaimana generasi milenial akan mengalami penurunan kesehatan. Siapa sangka, dalam laporan ini, disebutkan bahwa penyebab utamanya adalah meroketnya biaya kesehatan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
Dalam pengantar laporannya, para analis dari Moody’s Analytics mengungkapkan bahwa mereka telah mendapatkan fakta menarik sekaligus mengkhawatirkan setelah mengamati pola kesehatan yang dimiliki oleh generasi milenial. Dari kumpulan data yang dimiliki oleh Blue Cross Blue Shield, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) serta beberapa studi kesehatan lainnya, terungkap bahwa diperkirakan para generasi milenial berisiko tinggi mudah tersedang sakit, jatuh miskin, serta mati lebih cepat.
Dalam hal ini, biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh para generasi milenial akan sangat membengkak. Menurut proyeksi buruk dari laporan ini, angka kematian pada generasi milenial di Amerika diperkirakan akan naik setidaknya hingga sekitar 40 persen dibandingkan dengan Gen X dalam batasan usia yang sama. Biaya kesehatan yang meningkat hingga tiga kali lebih mahal akan menghabiskan sedikitnya $4,500 (setara dengan 63 juta rupiah) per tahun. Lalu, bagaimana dengan generasi milenial di Indonesia?
Tidak hanya itu, kenyataan mengenai krisis HIV/AIDS akibat penyalahan obat-obatan terlarang dan risiko depresi yang tampak terjadi pada banyak anak muda membuat generasi milenial ini terancam dari beragam masalah kesehatan dan kematian di usia muda. Sebagai bagian dari generasi milenial, tidak ada salahnya Mommy untuk lebih cermat dan sadar akan kenyataan ini. Dengan begitu, beragam upaya menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan lebih baik dan optimal.