Sebenarnya, saat perut terbentur ringan, Moms tidak perlu terlalu khawatir karena janin memiliki perlindungan tersendiri di dalam perut.
Dilansir dari Haibunda, Owen Montgomery, M.D., asisten profesor Obgyn di Allegheny University of the Health Sciences mengatakan, “Kandungan secara alami menyediakan lingkungan yang aman dan terlindungi bagi janin. Ada air ketuban di kantung ketuban sebagai pelindung yang juga dilindungi otot-otot rahim dan perut”.
Terdapat 3 lapisan utama dinding rahim, yaitu:
• Lapisan perimetrium (lapisan yang melindungi dinding rahim bagian luar),
• Lapisan endometrium (lapisan lendir)
• Lapisan myometrium (lapisan otot pada dinding rahim).
Meskipun begitu, jika Moms mengalami benturan pada perut yang cukup keras, dapat menyebabkan trauma seperti solusia plasenta, yaitu terlepasnya plasenta dari dinding rahim. Beberapa hal yang harus dilakukan saat perut terbentur yaitu:
Deteksi Gerakan Janin
Mendeteksi gerakan janin bisa dengan cara mengusap perut dengan lembut. Jika gerakan janin dirasa berkurang atau melemah setelah terjadi benturan, Moms bisa mengidentifikasi adanya masalah pada janin dan segera berkonsultasi dengan dokter.
Periksa Apakah Terjadi Hal yang Berbahaya
Setelah terjadinya benturan pada perut dan Moms, bisa saja terjadi hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan Moms dan janin seperti mengalami pendarahan, kontraksi, atau pecah ketuban. Segela periksakan kandungan ke dokter untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Segera Periksa ke Dokter Apabila Kandungan Trimester Awal
Saat kandungan masih dalam usia trimester pertama, sebaiknya Moms segera meminta bantuan medis sesaat setelah terjadinya benturan pada perut karena kondisi kandungan masih terlalu lemah.
Demikian beberapa hal yang harus dilakukan setelah terjadi benturan pada perut saat hamil. Semoga bermanfaat Moms!