5 Alasan Mengapa Seorang Wanita Harus Mandiri Secara Finansial

Mengantisipasi Keadaan Darurat

Setiap keluarga perlu mempersiapkan dukungan finansial, khusunya untuk kemungkinan kondisi-kondisi darurat. PHK merupakan hal yang sangat mungkin terjadi. Itu sebabnya, tidak ada pekerjaan yang dapat dikatakan aman untuk jangka panjang. Apabila suami adalah pencari nafkah tunggal, dengan istri dan anak-anak bergantung padanya, ancaman PHK dapat menjadi hal yang harus dikhawatirkan. Jadi, menjadi istri berpenghasilan dapat memberikan keamanan ekstra pada ekonomi rumah tangga.

Mengantisipasi Kenaikan Biaya Hidup

Inflasi merupakan sebuah fenomena ekonomi yang harus dihadapi dan diantisipasi oleh semua orang. Peningkatan biaya hidup adalah hal yang pasti. Untuk dapat memiliki rumah yang layak, menyekolahkan anak-anak di sekolah yang bagus dan memiliki standar hidup yang tinggi membutukan biaya yang tinggi dan akan terus mengalami peningkatan. Itu sebabnya, rumah tangga dengan dua sumber pendapatan akan mennadi lebih baik. Wanita yang mandiri secara finansial tidak hanya dapat berkontribusi pada pengeluaran harian rumah tangga, tetapi juga membantu memenuhi tujuan keuangan keluarga.

Berbagi Tanggung Jawab dan Dukungan Moral 

Istri yang ikut bekerja dan memiliki penghasilan dapat bertanggung jawab dan berkontribusi langsung pada pembangunan dan pembentukan sebuah keluarga. Wanita yang mandiri secara finansial mampu mengambil keputusan sendiri dan tidak harus bergantung pada siapa pun. Dengan kata lain, ini dapat meningkatkan harga diri mereka dan membuat mereka lebih percaya diri untuk menghadapi segala situasi dalam hidup. Menjadi mandiri secara finansial juga dapat memungkinkan mereka untuk memenuhi keinginan mereka secara mandiri - meningkatkan keterampilan mereka, melakukan perjalanan dengan teman-teman, atau bahkan membeli barang-barang yang mereka inginkan tanpa harus bergantung pada orang lain.

Tidak Bergantung pada Orang Lain 

Kekerasan dalam rumah tangga kerap menjadikan wanita sebagai korban. Mereka pun kesulitan untuk dapat melawan karena kondisi mereka yang bergantung sepenuhnya pada sang suami. Sebagian pria yang secara penuh menanggung kebutuhan rumah tangga juga cenderung menjadi lebih semena-mena dalam melakukan kekerasan pada istrinya. Dengan menjadi wanita menjadi mandiri secara finansial, mereka tidak perlu merasa tidak berdaya dalam hidup dan dapat bertindak saat mengalami ketidakadilan dan kekerasan.

Menjadi Sosok Panutan

Wanita yang dapat berkontribusi dalam keuangan keluarga dan memenuhi kebutuhan secara finansial, sosial, hingga emosional dapat menjadi panutan bagi anak-anaknya dalam memberikan gambaran bagaimana bias gender yang diciptakan oleh masyarakat dan tidak akan ada artinya ketika seorang wanita bisa tampil kuat, percaya diri dan berdaya. Anak-anak akan belajar dari apa yang mereka amati. Sosok ibu yang bekerja dan mandiri akan menjadi panutan tentang keadilan dan kesetaraan gender bagi mereka.