Meskipun muntah saat makan merupakan hal yang wajar, tapi Moms harus waspada ketika hal ini terus berulang. Berikut ini beberapa penyebab bayi muntah saat makan:
Stenosis Pilorus
Stenosis pilorus merupakan kondisi dimana cincin otot antara lambung dan usus terlalu tebal. Hal ini dapat menyebabkan jalur makanan menuju ke lambung tertutup sehingga makanan tidak dapat lewat dan kembali dikeluarkan ke kerongkongan dan bayi akan mengalami muntah.
Jika kondisi ini terjadi, dokter akan menyarankan untuk melakukan pembedahan. Jika tidak dilakukan, akan menyebabkan bayi akan mengalami dehidrasi yang berkelanjutan.
Intoleransi Susu
Masalah ini biasa muncul pada bayi namun sulit terdeteksi. Bayi yang alergi dengan susu biasanya akan mengalami gejala seperti muntah, mencret, sulit makan, tersedak, ruam pada kulit, kolik, dan lain-lain. Protein yang ada pada susu dapat bisa dianggap sebagai musuh dan lambung berusaha menolaknya. Namun, masalah ini jarang terjadi pada bayi yang mengonsumsi ASI.
Adanya Masalah Pada Lambung
Masalah pada lambung bayi sangat beragam. Yang umum terjadi yaitu infeksi lambung yang disebabkan oleh virus. Jika hal ini terjadi pada si kecil, bayi bisa mengalami muntah saat makan namun tidak lebih dari 24 jam. Bayi yanh mengalami interaksi dengan lingkungan sekitar, orang dewasa, maupun anak lainnya berpeluang mengalami masalah ini. Usahakan bayi tetap terhidrasi walaupun terus terjadi mual dan muntah.
Posisi yang Kurang Nyaman Setelah Makan
Sesaat bayi selesai menyusu, yang harus Moms lakukan yaitu memposisikan bayi untuk segera bersendawa. Biasanya, jika si kecil langsung diposisikan tertidur, susu yang baru dikonsumsinya belum sempurna masuk ke dalam lambung sehingga bayi akan memuntahkannya lagi.
Demikian beberapa penyebab anak muntah saat makan. Semoga bermanfaat Moms!