Dilansir CNNIndonesia, Terawan mengatakan bahwa rencananya aturan ini akan diarahkan ke dalam perundang-undangan, dan hal ini tidak boleh dilanggar.
"Kami akan mengarah ke peraturan perundang-undangan, tidak boleh dilanggar kan. Ini kebutuhan kesehatan dasar, nah itu biar pada dirumuskan," ucap Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11).
Terawan juga menjelaskan, kebijakan ini akan ditempuh karena kementerian menemukan kejanggalan dari biaya tagihan rumah sakit yang terlalu besar kepada BPJS Kesehatan. Tercatat, total biaya layanan atas penyakit jantung mencapai Rp10,5 triliun dari rumah sakit di seluruh Indonesia kepada BPJS Kesehatan.
"Jantung kemarin Rp10,5 triliun, masuk akal tidak? Ya tidak. Logika saja, tidak masuk akal," tuturnya.
Dugaan kuat hal ini terjadi karena pihak rumah sakit kerap memberi rekomendasi operasi pemasangan ring dalam diagnosis penyakit gagal jantung. Padahal, layanan yang diberikan bisa melalui tindakan lain, misalnya rawat jalan dan obat-obatan jika masih memungkinkan.
Beban biaya besar yang lain adalah biaya layanan operasi sesar, yaitu mencapai lebih dari RP5 triliun. Selain itu, ia mencatat tindakan operasi sesar sudah mencapai 45 persen dari seluruh tindakan persalinan di Indonesia.
Padahal, menurut Terawan, rujukan dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan seharusnya hanya sekitar 20 persen dari total kelahiran di suatu negara.
"Wong WHO cuma 20 persen, itu saja sudah pemborosan lagi," celetuknya.
Menurut Terawan, perlu ada pembenahan aturan soal batas bagi RS dalam memberikan layanan atas diagnosa penyakit. Sayangnya, ia belum bisa merinci poin-poin dan batasan pengaturan tersebut lantaran masih dikaji bersama organisasi profesi dokter dan BPJS Kesehatan.
Lebih lanjut ia meyakini aturan ini bisa memperkecil biaya tagihan layanan RS ke BPJS Kesehatan, sehingga potensi defisit keuangan bisa dikurangi. Proyeksinya, rata-rata pengurangannya beban biaya tagihan bisa mencapai setengah dari saat ini.
Cara Menghindari Operasi Sesar Saat Melahirkan
Tidak ada yang bisa memastikan nantinya akan melahirkan secara normal atau dengan jalan operasi. Operasi pasti dilakukan karena adanya diagnosa medis dari dokter yang mengharuskan seorang ibu menjalani operasi sesar. Namun, Moms bisa kok berusaha sebisa mungkin menghindari operasi sesar. Dilansir Hellosehat, begini Moms tipsnya.
Pilih dokter yang mempunyai visi sama
Jika Moms ingin melahirkan normal, usahakan untuk memilih dokter kandungan yang jarang melakukan tindakan sesar. Bicarakan dengan dokter Mommies dari awal bahwa Moms ingin melahirkan dengan cara normal. Dengan begitu, dokter Mommies akan terus memantau kondisi Moms dan mengusahakan kelahiran normal untuk Mommies.
Olahraga Teratur Selama Hamil
Olahraga yang dilakukan teratur selama hamil juga dapat membantu tubuh Mommies dalam menjalani proses melahirkan normal dengan mudah. Penelitian juga telah membuktikan bahwa olahraga selama kehamilan cenderung dapat membuat kemungkinan melahirkan caesar menjadi lebih kecil.
Ikuti Kelas Ibu Hamil
Dalam kelas ibu hamil, biasanya Moms akan diajarkan bagaimana dan apa yang harus Moms lakukan saat melahirkan normal. Dengan begitu, Moms sudah tahu apa saja yang akan terjadi dan apa yang harus Moms lakukan saat melahirkan normal. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri bahwa Moms bisa melahirkan normal.
Hindari Induksi Persalinan
Dalam beberapa kasus, induksi persalinan memang diperlukan, misalnya pada ibu hamil dengan preeklampsia, namun bila Moms tidak memiliki kondisi yang memerlukan induksi persalinan, induksi persalinan (dengan obat) justru dapat meningkatkan risiko Mommies untuk mendapatkan operasi caesar darurat, terutama bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan. Jadi, bila Moms tidak memiliki komplikasi selama kehamilan yang memerlukan induksi kehamilan, sebaiknya hindari menjadikan induksi persalinan sebagai pilihan pertama.
Aktif Selama Persalinan
Berbaring sambil menunggu tubuh Moms siap untuk melahirkan hanya akan membuat Mommies merasakan sakit lebih buruk dan meningkatkan risiko operasi caesar. Sehingga, yang perlu Moms lakukan sambil menunggu adalah berjalan atau duduk dalam posisi tegak. Hal ini terbukti dapat mengurangi durasi persalinan dan juga risiko melahirkan caesar.
Nah Moms, jika Moms ingin menjalani persalinan normal, sebisa mungkin ikuti tips di atas, ya. Sehat terus ya, Mommies.