1. Risiko obesitas atau kegemukan
Studi menemukan bila anak mengonsumsi mie instan secara berlebihan dapat mengalami risiko obesitas. Hal ini dikarenakan umumnya mie terbuat dari tepung, di mana bila terlalu banyak mengonsumsi mie dapat meningkatkan kadar gula di dalam tubuh. Bila terlalu banyak mengonsumsi gula dan karbohidrat dapat menyebabkan naiknya berat badan secara drastis dan dapat berisiko obesitas. Tak hanya itu, bila hanya mengonsumsi mie instan dapat menghambat tumbuh kembang anak. Lantaran nutrisi dan gizi yang dibutuhkan tidak terpenuhi dari mie instan.
2. Kolesterol tinggi
Mi atau makanan instan biasanya memiliki kadar lemak yang cukup tinggi, terutama lemak jenuh. Walaupun anak-anak membutuhkan lemak sebagai cadangan energi, tapi tidak dalam jumlah yang banyak. Bila lemak jenuh atau lemak jahat ini terlalu banyak, maka bisa berdampak pada kolesterol tinggi. Anak-anak bukannya tidak mungkin memiliki kolesterol tinggi. Hal ini dapat berdampak saat anak beranjak dewasa. Kolesterol yang tinggi dapat menghambat aliran darah ke jantung, sehingga jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Hal ini dapat memicu penyakit jantung atau stroke.
3. Lebih hiperaktif
Mie instan mengandung banyak zat aditif di dalamnya, mulai dari pewarna hingga pengawet. Sebuah studi di Inggris mengungkapkan bila zat aditif ini ditambahkan ke dalam makanan anak, hiperaktivitas anak meningkat. Namun, bila zat aditif ini dihilangkan, maka tingkat hiperaktivitas anak dapat menurun. Walaupun penelitian mengenai zat aditif ini masih terus berlanjut, seorang ahli alergi ,Benjamin Feingold, MD, memperkenalkan diet yang membatasi lebih dari 300 jenis zat aditif untuk mengobati hiperaktivitas.
4. Hipertensi
Salah satu kandungan dalam mie instan yang berbahaya adalah kadar garam yang tinggi. Kadar garam yang tercantum di kemasan mie instan adalah kadar garam untuk orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak, kadar garam tersebut berlebihan. Kadar garam yang berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi. Meskipun efeknya tidak terlihat, namun tekanan darah yang tinggi dapat menghambat peredaran darah menuju organ tubuh, sehingga dapat mengalami kerusakan organ dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Tips mengonsumsi mie instan secara aman
- kurangi porsi mie dan bumbunya, sajian mie instan umumnya diperuntukkan untuk orang dewasa. Untuk anak-anak, cukup sajikan setengah bungkus beserta setengah porsi dari bumbunya.
- sajikan dengan sayuran rebus, jangan sampai hanya mengonsumsi mie instan 'polosan' karena tidak ada nutrisi baik yang masuk ke tubuh si kecil. Upayakan tambah sayuran rebus seperti wortel dan brokoli.
- tambahkan protein, mie instan hanya mengandung nilai protein yang kecil. Tambahkan protein bila menyajikan mie instan, Moms bisa menambahkan telur ataupun potongan ayam goreng.
- kurangi frekuensinya, mie instan disarankan hanya dikonsumsi satu kali dalam seminggu atau lebih baik sebulan.