Dilansir dari Haibunda, menurut Stevia Angesty, sociopreneur bidang sanitasi dan pendiri Feelwell Ceramics, hubungan antara stunting dan sanitasi yang buruk itu sangatlah dekat.
"Jadi berdasarkan data di World Bank, untuk yang kesehatan kita memang sanitasi itu salah satu penyebab gizi yang buruk, penyebab stunting," ujar Stevia di acara Vixal dalam rangka Hari Toilet Sedunia 2019.
Menurutnya, jika anak diberikan asupan gizi dan vitamin yang cukup tapi kebersihan tidak terjaga, maka anak bisa terkena penyakit akibat dari kuman atau bakteri yang terdapat di lingkungan yang kotor.
"Akhirnya gizi ikut terbuang. Jadi kalau diare berkelanjutan pada anak otomatis gizinya enggak bisa diserap dengan anak. Akhirnya anak tak bisa tumbuh optimal, anak menjadi kerdil. Ada kemungkinan beberapa tahun ke depan anak-anak ini ukuran otaknya kecil," ujar Stevia.
Ternyata di Indonesia, sanitasi ini merupakan masalah yang cukup serius dan termasuk yang paling banyak menyebabkan malnutrisi dan angka kematian pada anak. Empat diantara lima masalah yang menyebabkan malnutrisi sangat berhubungan dengan sanitasi. Data ini didapat dari Riskesdas.
Jika Moms hanya sibuk memenuhi asupan gizi tanpa memperhatikan kebersihan lingkungan, terutama di rumah, anak dapat berisiko mengalami stunting karena dapat terkena penyakit dari kuman dan bakteri yang ada di sekitarnya.
Menurut dokter mikrobiologis klinis, Dr. dr. Wani Gunardi, Sp.MK(K), sanitasi sangat erat hubungannya dengan stunting. Sanitasi yang buruk dapat sangat aktif menyebabkan anak stunting. Apalagi jika kondisi tubuh sedang tidak sehat, sehingga kuman dan bakteri dapat cepat menyerang tubuh si kecil. Hal ini bisa berbahaya jika dibiarkan terus menerus.
“Efek daya tahan tubuhnya terpakai untuk melawan infeksi-infeksi ini. Jadi semuanya berhubungan," ujar dr. Wani.
Demikian hubungan sanitasi buruk dengan stunting pada anak. Semoga bermanfaat ya Moms!