Tanda perubahan perilaku anak yang perlu menjadi perhatian khusus
1. Perubahan pola tidur
Setiap fase perkembangan anak memiliki pola tidur yang tak sama, seperti halnya pada fase remaja ini. Mereka secara alami ingin tidur larut malam dan bangun siang. Tetapi jika perubahan pola tidur ini terjadi selama beberapa minggu dan berubah drastis, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah insomnia, depresi, kecemasan atau pun penyalahgunaan zat terlarang.
Moms perlu melakukan ekstra perhatian pada sang anak, dengan menjadi 'teman' baginya. Bertanya apa yang membuatnya terlihat selalu gelisah dan sulit tidur ketika malam hari.
2. Kehilangan minat pada aktivitas favoritnya
Setiap anak pastilah memiliki minat pada suatu bidang, hal inilah yang bisa memacu dirinya untuk lebih semangat menjalani aktivitas. Namun, ada kalanya si anak bosan dengan kegiatannya tersebut, lalu ia ingin beralih ke minat atau ekstrakulikuler lainnya. Hal ini wajar terjadi, Moms.
Tetapi, bila anak mulai kehilangan ketertarikan terhadap aktivitas yang sebelumnya menjadi favoritnya atau menolak ke sekolah, bisa jadi ini tanda adanya masalah psikologis. Misalnya depresi, kecemasan, gangguan bipolar, ADHD, bullying atau ADD yang tidak terdiagnosis.
3. Melukai diri sendiri
Setiap anak memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan kesedihan atau kegundahan di hatinya. Ada yang terbuka menceritakan apa yang dirasa pada orang tuanya, namun ada pula yang menutup dirinya dan tak ekspresif dalam menceritakan permasalahannya.
Untuk golongan kedua ini yang harus menjadi perhatian lebih. Karena bisa saja ia sedang depresi dan kemudian berani melukai dirinya sendiri serta berusaha keras untuk menyembunyikan bekasnya. Misalnya dengan mengenakan pakaian lengan panjang setiap waktu. Tindakan melukai diri sendiri ini bisa berupa menyayat kulit, menarik-narik rambut atau pun membenturkan kepala ke tembok.
4. Penyalahgunaan zat terlarang
Pada usia remaja, anak-anak akan tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru. Dan Moms patut waspada jika menemukan beberapa pil dari barang pribadi anak atau mencium aroma alkohol di sekitar anak, kemungkinan ia mengkonsumsi zat tertentu.
Menentukan apakah anak kecanduan atau tidak memang tak mudah. Perlu pendekatan yang lembut pada anak agar mereka mau terbuka menceritakan apa yang dilakukannya.
5. Kemarahan
Jiwa seorang anak remaja memang cenderung tidak stabil, ia akan mudah tersulut emosi dan menjadi marah terhadap sesuatu yang tak ia sukai. Namun Moms harus ekstra hati-hati jika sang anak menjadi marah dengan tak wajar, seperti dengan melakukan kekerasan.
Dengan mudah ia memukul temannya hanya karena tersulut emosi dengan masalah sepele atau bertindak semena-mena terhadap orang yang lebih tua darinya. Lakukanlah pendekatan verbal pada si anak, untuk bisa mencurahkan isi hatinya atau bisa menyuruhnya melakukan hal-hal positif lainnya untuk bisa menyalurkan emosinya, seperti ikut kegiatan bela diri atau pun bermusik.