Seorang gadis berusia 13 tahun dikabarkan meninggal dunia akibat kanker yang dideritanya. Melansir dari Detik, gadis bernama Tanisha Baverstock ini ternyata mengidap kanker limfoma non-hodgkin. 

Batuk Akut dan Salah Diagnosis, Gadis Ini Akhirnya Meninggal Karena Kanker
source: https://i.dailymail.co.uk/

Pada awalnya Tanisha menderita batuk-batuk yang cukup akut selama beberapa minggu. Setelah itu, ia mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis hingga akhirnya ia dibawa ke rumah sakit. Setelah diperiksa dokter, gadis ini diberikan resep obat antibiotik dan diminta untuk memeriksakan diri kembali setelah satu bulan.

Akan tetapi keesokan hari, pihak rumah sakit mendapati adanya tanda yang mengkhawatirkan pada hasil pemeriksaan scan Tanisha. Dalam hasil scan tersebut ditemukan tanda-tanda tumor sehingga Tanisha diminta kembali ke rumah sakit lainnya untuk menjalani biopsi. Setelah itu, ditemukanlah fakta bahwa ia terdiagnosis limfoma.

Batuk Akut dan Salah Diagnosis, Gadis Ini Akhirnya Meninggal Karena Kanker
source: https://i.dailymail.co.uk/

Secara pastinya, kanker yang dimiliki Tanisha adalah limfoma non-Hodgkin, yaitu kanker yang menyerang sistem limfa. Kanker ini pada awalnya menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dalam sistem kekebalan tubuh. Kanker jenis ini dapat diidentifikasi berdasarkan beberapa gejala, seperti munculnya bengkak atau nyeri perut, benjolan di leher atau ketiak, sedak atau nyeri pada dada, sulit bernapas, batuk-batuk, rasa lelah yang terus menerus, demam, serta penurunan berat badan yang signifikan atau drastis.

baca juga

Sayangnya, anak perempuan yang memiliki hobi bermain sepakbola ini akhirnya meninggal dunia. Orangtuanya merasa sangat sedih dan kecewa karena mengetahui pihak dokter yang terlambat mengetahui kondisi buah hatinya hingga tidak bisa memberikan penanganan terbaik untuk penyakit anaknya.

Batuk Akut dan Salah Diagnosis, Gadis Ini Akhirnya Meninggal Karena Kanker
source: https://www.mirror.co.uk/

Sang ibu juga mengaku bahwa ia sulit menerima kepergian putrinya, apalagi saat mengingat bahwa sang dokter sempat melakukab kesalahan untuk diagnosis penyakit putrinya. Ia berpikir bahwa jika tidak ada kesalahan dalam diagnosis, anaknya mungkin akan mendapatkan perawatan yang lebih cepat dan tepat.

“Ada beberapa jam yang terbuang seharusnya bisa menjadi kesempatan bagi Tanisha," ujar ibu berusia 39 tahun itu.

Batuk Akut dan Salah Diagnosis, Gadis Ini Akhirnya Meninggal Karena Kanker
source: https://www.bbci.co.uk/

Di sisi lain, Serious Incident Inquiry dari National Health Security juga mengatakan bahwa seandainya kanker Tanisha telah diketahui beberapa hari sebelumnya, kemungkinan besar ia dapat memperoleh penanganan tepat dan masih bisa diselamatkan. Itulah sebabnya, penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus ini masih dilakukan.