Akhir-akhir nama anak angkat Ruben Ensu, Betrand Peto kembali menjadi sorotan. Bukan karena suara emasnya, namun karena kedekatannya dengan sang ibu angkat Sarwendah yang dinilai keterlaluan.
Belum lama ini juga beredar video kedetan Betrand dan Sarwendah. Video ini diunggah oleh akun @komentatorpedas. Dalam video tersebut Betrand dan Sarwendah terlihat begitu dekat. Betrand pun meminta Sarwendah menciumnya berkali-kali.
Menuruti permintaan sang anak, Sarwendah pun mencium Betrand layaknya anak kandungnya sendiri. Banyak warganet yang membela Sarwendah dalam video tersebut, namuna banyak pula yang memberikan pandangan miring.
Dalam video lain yang beredar pun terlihat Ruben, Betrand, dan Sarwendah sedang duduk bersama. Dan terlihat tangan betrand tidak sengaja menyentuh payudara Sarwendah.
Video tersebut pun menuai banyak komentar. Seperti akun @nobu.thecat mengatakan bahwa anak angkat atau anak kandung, namun ketika mereka anak remaja sudah beranjak dewasa maka harus diberi batasan.
"Bunda Ashanty, Yuni Shara, Dewi Perssik, semuanya punya anak angkat, yang mana menyayangi anak mereka dengan sepenuh hati. Tapi nggak kayak gini juga. Gimana pun harus dikasih batasan. Jangankan anak angkat, anak kandung beranjak remaja aja harus dikasih batasan. Karena kalau dibiarin makin lama akan makin jauh. Kalau dari video pertama gimana yah. Kok si Bertrandnya udah kayak nafsu gitu. Anak laki2 remaja gejolak hormonnya lagi tinggi banget soalnya." tulis akun @nobu.thecat.
Terlepas dari kedekatan Betrand dan Sarwendah yang menuai pro kontra, namun ibu dan anak angkat ini memang kerap terlihat bersama. Layaknya ibu dan anak kandung. Diketahui dari beberapa keterangan foto yang diunggah, tampaknya Sarwendah sedang menemani Betrand Peto syuting.
"Nemenin abg perfom @betrandpetoputraonsu" tulis Sarwendah
Sarwendah menyebut dirinya sebagai emak dari Betrand Peto. Tampak keduanya tengah berfoto selfie dimana Sarwendah bersandar di belakang bahu Betrand Peto.
"Emak sama anaknya @betrandpetoputraonsu," tulis Sarwendah.
Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Remaja
Melihat kedekatan Sarwendah dan Betrand, anak angkatnya yang sudah mulai beranjak dewasa. Betapa pentingnya pendidikan seks untuk remaja. Agar para remaja tahu bagaimana seharusnya bertindak dengan lawan jenis.
Seperti dilansir HealthDetik, sejumlah studi terbaru menyatakan bahwa remaja AS yang mendapatkan informasi memadai tentang seks lebih cenderung untuk tidak melakukan hubungan seksual terlalu dini dan memutuskan untuk menggunakan kondom dan alat kontrasepsi saat dewasa.
Advocates for Youth, sebuah organisasi non-profit yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi telah mengevaluasi pendidikan seks di penjuru AS dan menemukan bahwa program pendidikan seks yang komprehensif memberikan sarana bagi para remaja usia sekolah untuk melindungi dirinya sendiri dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tak diinginkan.
Seperti halnya yang dilakukan Betrand pada Sarwendah. Ada kemungkinan bahwa Betrand tidak sengaja menyentuh payudara Sarwendah. Menurut psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN, mengingat Betrand yang meminta ASI Sarwendah dan lainnya, maka penting untuk memberikan edukasi seks sejak dini
Menurut Astrid, pemberian edukasi seks harusnya tidak dimulai saat anak menginjak remaja, namun mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks, tapi hal mendasar yaitu gender.
Edukasi yang paling pertama diajarkan adalah tentang gender. Apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan, bagaimana tubuhnya sama dengan ayahnya atau ibunya. Lalu bagaimana jika anak sudah remaja seperti Betrand Peto?
Menurut Astrid, untuk kasus Betrand, karena dia adalah anak angkat yang sudah remaja, maka harus dibantu dengan edukasi atau pengajaran. Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluarga sebelumnya.
Astrid menambahkan perilaku Sarwendah, menepis tangan Betrand usai anak angkatnya tersebut memegang dadanya adalah benar. Refleks menepis tangan Betrand merupakan hal yang wajar dilakukan. Jika tidak begitu, bisa jadi Sarwendah memiliki trauma akan sentuhan fisik atau kejadian yang tidak umum sebelumnya.
Sentuhan memang salah satu bukti kasih sayang. Namun bagi seorang ibu, penting untuk mengatakan bahwa ‘mama sayang sama kamu, tapi mama kurang nyaman jika disentuh seperti ini’. Kemudian, menunjukkan cara sentuhan yang nyaman untuk ibu misal dengan menggengam tangan.
Edukasi seperti ini akan berpengaruh terhadap relasi pertemanan dan percintaan si anak di masa mendatang. Jadi tidak diajarkan secara langsung, tapi diajarkan dengan penuh kasih sayang.