Seperi dilansir NewsDetik, jenazah Asmaul Husna ditemukan oleh sepupu wanitanya bernama Satriani. Satriani lalu memberi tahu sepupu korban yang lain yang juga tinggal serumah dengan korban, Miftahul Nur.
"Jadi begini, saya masih di kamar (pukul 12.30 Wita), tiba-tiba ada Satriani, eh kenapa begini (meninggal), saya kaget mi di situ," ujar Miftahul.
Tidak lama usai kejadian polisi datang ke lokasi melakukan olah TKP. Tim Inafis Polrestabes Makassar juga hadir. Korban ditemukan tewas berlumur darah di kamarnya. Wajah korban juga tertutup bantal saat ditemukan.
Jenazah korban kemudian dievakuasi RS Bhayangkara Polda Sulsel, Makassar. Polisi juga memasang police line atau garis polisi di lokasi yang banyak dikerumuni tetangga dan warga sekitar.
Tidak butuh waktu lama, polisi akhirnya meringkus pelaku pembunuhan Asmaul Husna, Ridwan yang ternyata kekasih korban. Korban dan pelaku diketahui sama-sama berstatus mahasiswa semester VII UIN Alauddin Makassar.
Lebih mengejutkan lagi, Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin mengatakan pelaku sempat datang ke lokasi kejadian saat gempar penemuan jenazah korban.
Tewas Dibunuh Karena Hamil
Masih dilansir NewsDetik, Asmaul Husna sempat bertengkar dengan kekasihnya Ridhoyatul Khaer alias Ridwan soal kehamilan sebelum tewas dibunuh. Husna disebut mendesak agar kehamilannya itu segera diberitahukan ke orang tua kekasihnya.
"Awalnya saya bicarakan baik-baik dulu. (Saya tanyakan) sudah berapa bulan kehamilannya. Sudah itu dia bilang empat bulan. (Saya katakan) pulang saya baru tanya ke orang tua. Tapi dia mau tanya sekarang," ujar Ridwan
Namun, menurut Ridwan, Husna tetap mengancam akan memberitahukan kehamilannya itu. Ridwan mengaku juga sempat mengancam akan membunuh Husna.
"Dia masuk ke kamar ambil HP-nya baru menelepon. Terus saya ambil HP-nya. (Saya tanya dia) kalau kau tanya sekarang ada dua kemungkinan, kalau bukan saya mati, kau yang mati," ungkap Ridwan.
Menurut Ridwan, Husna tak gentar dengan ancamannya. Saat itulah pembunuhan terjadi.
"Dia bilang kalau begitu, 'bunuh saja saya'. (Saat itu) dia tetap baring, langsung saya tutup pakai bantal," ujarnya.
Lukisan Terakhir Asmaul Husna
Seperti diunggah akun instagram @makassar_iinfo, sebelum meninggal, Asmaul Husna sempat mengikuti lomba menggambar. Ia menggambar sosok perempuan yang sangat tersiksa. Perempuan yang digambar mahasiswi UIN Alauddin Makassar itu mengenakan hijab. Wajahnya terlihat sangat sedih. Ia menangis dalam keadaan kedua tangannya diborgol.
Tepat di bagian lehernya, ada gunting yang menodong. Itu dipegang oleh seorang lelaki. Sosok perempuan yang digambar itu ternyata dirinya sendiri, Asmaul Husna.
Rekan dan para dosennya baru sadar bahwa Uus sapaan Asmaul Husna, memiliki masalah. Setelah perempuan berusia 21 tahun itu dibunuh kekasihnya, Ridhoyatul Khaer, barulah mereka mengerti.
Gambar bahkan tulisan-tulisan yang ditumpahkan Uus di media sosial dan buku diarinya dimengerti. Bahwa semua karyanya itu, bercerita tentang dirinya.
Puisi Terakhir Asmaul Husna
Selain lukisan, Asmaul Husna juga sempat menulis sebelum tewas. Dilansir NewsDetik, Asmaul Husna disebut gemar menulis. Salah satu tulisan mahasiswi berdarah Soppeng itu menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa UIN.
Kini, tulisan korban diperbincangkan banyak orang selepas kematiannya. Tulisan tersebut bercerita tentang pertentangan batin seorang anak gadis yang mengingat ibunya setelah berbuat suatu kesalahan.
Seperti Moms isi puisi Asmaul Husna yang menyayat hati.
"Anak Ibu sedang menahan tangis;
Katanya karma sedang berjalan menuju ke arahnya, katanya karma akan segera menjemputnya.
Anak ibu Ialu menangis;
Tangisannya pelan tak terdengar dibalik pintu toilet karena sedang menggigit bibir bawahnya agar suaranya tangisannya tak pecah hingga akan muncul desas desus tanya para penggibah.
Tangisnya tak terdengar karena disamarkan oleh suara air yang keluar dengan patuhnya dari mulut bapak keran di toilet.
Anak ibu Ialu diam;
Pikirannya penuh dengan kesalahan dan cara menempuh penebusan.
Haruskah anak ibu meninggalkan dunia dengan cara paling tragis atau hidup di dunia dengan cara paling tragis pula.
Anak ibu kemudian tertidur;
Terpejam dengan mata sembab, tubuh dingin dipeluk angin malam tak ada yang peduli.
Sebab ibu jauh di sana dan tak tahu apa-apa tentang anaknya ini."
Sungguh menyedihkan ya, Moms puisi yang ditulis Asmaul Husna.
Kematian Asmaul Husna meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan rekan-rekan kuliahnya. Salah seorang sahabat korban, Mila alias Milea, mengaku korban tidak pernah bercerita jika punya masalah dengan kekasihnya yang kini berstatus terduga pelaku.