Bagi wanita organ reproduksi menjadi salah satu bagian tubuh paling penting, melalui organ ini wanita bisa merasakan hamil dan memiliki anak. Kesehatan Organ reproduksi juga berperan penting dalam siklus kesehatan wanita seperti menstruasi. Tapi, yang namanya organ tubuh pasti tak bisa luput dari berbagai penyakit. Dan dua penyakit yang jadi momok bagi organ reproduksi wanita selain kanker serviks adalah kista dan miom. Meski sama-sama menyerang organ reproduksi, tapi ternyata 2 penyakit ini berbeda lho moms. Ini bedanya.
Gejala
Dua penyakit ini bisa diidentifikasi sejak awal melalui pola menstruasi yang moms alami. Pada penyakit kista, dampak yang ditimbulkan lebih pada rasa nyeri. Saat kantung kista mulai membesar maka akan timbul rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah saat menstruasi. Penderita kista juga akan sering merasa ingin buang air kecil maupun besar. Pada kondisi yang lebih parah, penderita kista bisa merasakan benjolan di daerah perutnya.
Sedangkan gejala awal penyakit miom berpengaruh pada siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur. Miom sering kali menyebabkan nyeri panggul saat menstruasi dan berhubungan badan. Penyakit ini juga sebabkan pendarahan menstruasi yang melebihi batas, perut terasa penuh, serta frekuensi buang air kecil yang tinggi.
Bentuk
Miom dan kista memang sama-sama tergolong ke dalam tumor jinak. Meski begitu dua penyakit ini memiliki bentuk atau wujud yang berbeda. Kista terbentuk dari cairan yang menumpuk sehingga berwujud seperti kantung berisi cairan. Sedangkan miom terbentuk dari sel-sel atau serabut yang terus bertumbuh sehingga membentuk semacam bola padat tanpa inti atau seperti daging tumbuh.
Letak
Kista memang lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang sistem reproduksi wanita, meski kasusnya jarang, tapi sebenarnya penyakit ini bisa tumbuh di organ tubuh lain seperti gusi, hati, ginjal, dan payudara. Pada organ reproduksi wanita, kista biasa tumbuh di rahim, saluran telur, indung telur, vagina, hingga daerah vulva atau bagian luar vagina.
Sedangkan miom merupakan penyakit yang lebih spesifik menyerang organ reproduksi wanita. Miom bisa tumbuh di bagian mana saja pada rahim wanita. Sebagian besar miom tumbuh di dalam dinding rahim, dan sebagian kecil lainnya bisa tumbuh di leher rahim.
Penyebab
Penyebab tumbuhnya kista memang belum bisa dipastikan. Kista bisa tumbuh dengan sendirinya secara alami. Meski begitu, beberapa faktor seperti keturunan, penyumbatan pada saluran yang memengaruhi aliran keluarnya cairan, kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik, serta paparan zat kimia yang bersifat karsinogenik, diyakini memiliki peranan dalam perkembangan kista.
Sedangkan penyebab miom lebih banyak dipengaruhi oleh faktor hormonal, terutama hormon esterogen dan progesteron. Itu sebabnya miom cenderung bertambah besar dengan cepat selama masa kehamilan dan akan menyusut ketika menopause. Selain faktor hormonal, beberapa faktor seperti ketidakseimbangan emosi atau stres, daya tahan tubuh rendah, serta gaya hidup tidak seimbang juga dipercaya dapat jadi penyebab tumbuhnya miom.
Cara Pengobatan
Karena kista dan miom merupakan dua penyakit berbeda, maka cara penanganan untuk kedua penyakit ini pun berbeda pula. Kista yang umumnya tumbuh terpisah dari jaringan normal di dalam rahim cenderung lebih mudah ditangani dan tidak membahayakan. Kista dengan jenis non-neoplastik yang memiliki sifat jinak bisa mengempis sendiri dalam 2-3 bulan, sedangkan kista neoplastik harus diangkat melalui tindakan operasi.
Dan untuk menangani miom, terutama yang mengganggu kesuburan, bisa dilakukan dengan terapi hormon, pengobatan herbal, atau operasi pengangkatan. Pada kasus miom yang sudah parah, pengangkatan miom harus disertai dengan pengangkatan rahim jika miom yang diderita sudah dianggap mengancam nyawa penderitanya.