Dilansir melalui laman web HealthDetik, susu kental manis (SKM) dikategorikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai bahan pelengkap makanan bukan produk susu. Namun demikian studi melihat masih ada saja orang tua yang percaya bahwa SKM sebagai susu yang baik dikonsumsi untuk anak.
Penelitian yang dilakukan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama PP (Pimpinan Pusat) Aisyiyah melihat sebanyak 37 responden percaya SKM adalah susu. Studi ini dilakukan di wilayah Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara pada September hingga November 2019.
Lebih dari setengah responden atau sekitar 73 persen mengaku tahu informasi SKM dari iklan televisi.
Menanggapi hal ini ahli gizi dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, mengungkapkan rasa keprihatinannya. Kandungan gula yang tinggi pada SKM akan berbahaya bagi kesehatan anak karena kebutuhan nutrisi seperti kalsium, mineral dan vitamin yang ada di susu tak akan didapat dari SKM.
"Susu kental manis itu hanya untuk jajanan selingan sekali-sekali. Jadi, anjuran saya jangan menyediakan di rumah, kalau menyediakan di rumah otomatis semuanya akan pakai susu kental manis, karena kan praktis," kata dr Titi
dr Titi juga mengimbau agar orang tua sama sekali tidak memberikan SKM pada anak karena kandungan nutrisi yang sangat kurang untuk memenuhi gizi seimbang.
"Tidak ada nilai gizinya, cuma isinya gula sama lemak. Sehingga, padahal anak itu butuh protein. Protein itu kan untuk semua dia tumbuh, perkembangan otaknya, supaya sekolahnya bisa lebih pintar, karena semuanya itu butuh protein ya, sehingga dia bisa tumbuh tambah tinggi," tuturnya.
Mengapa Orang Tua Masih Percaya SKM Produk Susu?
Banyak orang tua yang masih saja percaya bahwa kental manis merupakan produk susu, padahal BPOM susu sudah menetapkan bahwa SKM bukanlah produk susu. Lalu mengapa masih banyak orang tua yang tidak mengindahkan apa yang ditetapkan BPOM?
Masih dilansir HealthDetik, menurut ahli gizi, dr Diana F Suganda, MKes, SpGK, pola pikir orang tua yang masih terjebak oleh iklan SKM pada beberapa waktu lalu menjadi penyebabnya.
"Mungkin zaman dulu iklannya juga diminum, pada zaman dulu nih SKM dituang di gelas, dikasih air lalu diminum. Sebenarnya mindset-nya orang tua harus diganti," kata dr Diana
dr Diana juga menjelaskan SKM hanya baik digunakan sebagai toping atau penambah rasa pada makanan. Seperti misalnya diberikan di atas roti atau pisang, tetapi tidak untuk diminum.
Penelitian yang dilakukan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama PP (Pimpinan Pusat) Aisyiyah melihat sebanyak 37 responden orang tua percaya SKM adalah susu, sedangkan 73 persen lainnya mengaku tahu informasi SKM dari iklan televisi. Studi ini dilakukan di wilayah Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara pada September hingga November 2019.
Kurangnya edukasi yang diberikan pada masyarakat terhadap kegunaan SKM menjadi masalah utama yang perlu diperbaiki.
Kalau Mommies, apa sudah mengetahui bahwa SKM bukanlah produk susu? Jangan berikan SKM sebagai pengganti susu untuk si kecil di rumah ya, Moms. Agar kebutuhan nutrisi si kecil benar-benar terpenuhi.