Dalam mengasuh dan mendidik anak, kedua orangtua harus sama-sama memiliki persepsi yang sama dan kompak dalam memberikan respon dan jawaban atas tingkah dan perilaku anak. Namun tidak bisa dipungkiri, semua pasangan memiliki tantangan untuk bisa menyamakan hal ini. Tidak heran jika banyak ditemukan perbedaan sifat dan karakter orangtua, di mana salah satu orangtua mungkin cenderung lebih keras dan orangtua yang lain lebih lembut. Ini dapat menyebabkan tidak konsistennya pola pengasuhan anak dari masing-masing orangtua.
Meskipun ini dapat dianggap sebagai hambatan dalam menerapkan pengasuhan yang konsisten, perbedaan antar orangtua pada dasarnya merupakan cerminan dari pengalaman masa kecilnya dulu. Di sisi lain, kondisi ini sebenarnya masih dapat diatasi dengan melakukan beberapa tips untuk menciptakan parenting yang lebih konsisten. Ini dia tipsnya.
Jaga Komunikasi dengan Pasangan
Jangan pernah berpikir bahwa anak adalah tanggung jawabmu seorang. Mommy harus menyadari bahwa suamimu juga memiliki bagian dalam mengasuhnya. Untuk itu, buatlah kesepakatan untuk selalu mengkomunikasikan apapun terkait tumbuh kembang daln perilaku anak. Komunikasi dan keterbukaan ini akan membantumu terhindar dari konflik saat mengasuh anak dan membuat keputusan seputar anak.
Selalu Hargai Pasanganmu
Anak akan melihat bagaimana kedua orangtuanya bersikap satu sama lain. Bertengkar dan mendebatkan perbedaan seputar mereka akan membuat gambaran yang buruk anak terhadap orangtua. Selain itu, mereka dapat cenderung memihak pada orangtua yang “lebih lembut” dan “menuruti” keinginan mereka. Tentu ini akan membentuk sifat dan karakter yang kurang baik pada anak.
Ceritakan Latar Belakang Keluarga tentang Pengasuhan Anak pada Pasangan
Menceritakan pada pasangan tentang latar belakang pengasuhan keluarga satu sama lain akan membantu membuat sebuah diskusi yang membangun tentang bagaimana pengasuhan anak yang sesuai. Evaluasi sisi positif dan negatif masing-masing keluarga. Tiru segala yang baik dan jauhkan hal-hal negatif agar tidak terulang pada anak-anakmu.
Buatlah Batasan Tanggung Jawab
Agar tidak menimbulkan perbedaan keputusan yang mengesankan tidak konsistennya orangtua di hadapan anak, Mommy dapat membagi batasan tanggung jawab. Misalnya, untuk semua urusan sekolah, sang ayah menjadi penanggung jawab utama. Sedangkan untuk persoalan rumah, ibu harus menerapkan aturan yang tegas. Hal ini dapat disesuaikan menurut kesepakatanmu.
Itulah beberapa hal yang bisa Mommy coba untuk menciptakan lingkungan pengasuhan anak yang lebih kooperatif dan konsisten. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ya!