Penyebab nyeri dada pada ibu hamil
Moms merasa khawatir karena mengalami nyeri di dada saat hamil. Tenang dulu Moms, meski tampak menakutkan masalah ini tidak selalu menandakan suatu kondisi yang membahayakan.
Pada umumnya dada sakit saat hamil disebabkan oleh berbagai hal yang terkait dengan kehamilan dan perkembangan si janin. Namun bisa juga terjadi karena faktor kesehatan. Dan berikut ini penyebab nyeri di dada saat hamil yang terbilang wajar sampai perlu diwaspadai:
1. Pelebaran dan tekanan pada tulang rusuk
Selama kehamilan berlangsung, tulang rusuk akan melebar sehingga membuat otot-otot di dada menjadi renggang. Tekanan pada diafragma, tulang rusuk, serta otot pada dada yang kemudian menimbulkan rasa nyeri dan sesak napas. Hal ini akan terus berlanjut seiring semakin berkembangnya bayi dalam kandungan.
Hal ini juga bisa berdampak pada tertekannya tulang rusuk akibat pergerakan janin dalam rahim. Tidak jarang tulang rusuk Moms juga mengalami memar-memar karena tendangan dan tinju si kecil di dalam rahim. Biasanya, rasa nyeri yang disebabkan oleh hal ini berpusat di bawah payudara, dan akan semakin terasa nyeri saat Moms sedang duduk.
Untuk menyiasati hal ini, Moms bisa mengenakan baju yang tidak menekan tulang rusuk, dan mengganjal tubuh dengan bantal saat berbaring.
2. Gangguan pencernaan
Jika Moms gemar makan makanan pedas, hal ini bisa menimbulkan masalah pencernaan. Gas yang dihasilkan oleh makanan tersebut akan naik dan berada di antara bagian dada dan perut, yakni ulu hati. Rasa nyeri dan tidak nyaman ini biasanya bisa naik sampai ke dada.
Untuk itu, coba untuk mengganti menu makan Moms dengan makanan yang tidak menimbulkan gangguan pencernaan namun tetap bergizi, seperti sayuran hijau, protein tinggi seperti ikan telur serta buah-buahan yang juga tinggi serat.
3. Asam lambung
Dilansir dari Haibunda, ibu hamil kerap merasakan sensasi perih atau panas di bagian dada karena asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Masalah pencernaan ini biasanya disebabkan oleh makanan tertentu. Namun saat hamil, kadar hormon progesteron meningkat sehingga melebarkan dan melemaskan otot kerongkongan. Inilah yang membuat asam lambung mudah kembali naik ke kerongkongan. Sensasi ini juga biasa disebut heartburn. Karena efek yang dirasakan bukan hanya nyeri pada bagian dada, melainkan seperti rasa terbakar.
Hal ini kemudian berdampak juga pada pola makan Moms yang harus diubah selama masa kehamilan. Moms bisa makan dalam porsi yang kecil untuk mengurangi risiko nyeri dada, yang disebabkan oleh gangguan pencernaan ini.
Saat mengalami heartburn, Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, FINASIM, menyarankan, "Utamanya tetap tenang, kalau panik atau terlalu cemas, nanti asam lambungnya makin naik."
4. Serangan jantung
Jika Moms merasakan sakit dada seperti tertimpa benda berat, terutama jika terjadi di sebelah kiri, Moms patut waspada, karena itu merupakan salah satu pertanda serangan jantung saat hamil.
Hal ini disebabkan meningkatnya volume darah selama masa kehamilan untuk mendukung perkembangan janin. Dengan begitu, tubuh memompa darah lebih ekstra dari biasanya dan menyebabkan peningkatan detak jantung ibu hamil. Tekanan inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya risiko serangan jantung.
Beberapa gejala yang menyertai nyeri dada akibat serangan jantung antara lain detak jantung cepat, batuk kronis, sulit bernapas, kelelahan luar biasa, bengkak yang tidak wajar beserta penambahan berat badan mendadak, dan pingsan. Jangan ragu lagi untuk segera periksa ke dokter jika Moms mengalami gejala-gejala ini.
5. Preeklampsia
Selain serangan jantung, nyeri di dada saat hamil yang haris diwaspadai selanjutnya adalah preeklampsia. Gejala yang dirasakan adalah biasanya Moms mengalami tekanan darah tinggi, sakit kepala yang terus-menerus, rasa mulas yang tidak hilang walau sudah mencoba berubah posisi dan minum obat pereda rasa sakit, sakit perut bagian atas atau sisi kanan, atau di bawah tulang rusuk, bengkak di bagian tangan dan wajah, kenaikan berat badan yang mendadak, dan gangguan protein dalam urine.
Jika hal tersebut Moms rasakan, sebaiknya langsung berkonsultasi pada dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Preeklampsia ini biasanya akan hilang bersamaan dengan lahirnya bayi. Namun pada beberapa kasus, preeklampsia berlanjut setelah melahirkan, bahkan ada yang baru dimulai setelah bayi lahir.
Berikut tadi beberapa penyebab nyeri dada yang kerap dirasakan ibu hamil. Oleh karena itu, Moms dianjurkan untuk selalu menjaga kondisi kesehatan dengan makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup. Jika sakit masih berlanjut, segera konsultasikan ke dokter ya, Moms!