Tega! Balita Nyaris Tewas Diracuni Ibu Kandungnya Pasca Bertengkar dengan Suami

Melansir dari WorldofBuzz, seorang ibu muda asal Sichuan, China mengaku sangat bingung setelah berkelahi dengan suaminya. Ia pun akhirnya memaksa dirinya dan anaknya yang masih berusia 3 tahun untuk minum racun. Untungnya, nasib anak malang itu masih bisa terselamatkan. Ia mendapatkan perawatan intensif di ICU.

Diketahui sang suami menerima telepon dari rumah sakit pada pukul 19:00 di hari Kamis, 9 Januari 2020. Ia mendapatkan kabar bahwa istri dan putranya berada di rumah sakit karena mereka telah menelan herbisida atau 'paraquat'. Diketahui ini adalah bahan kimia beracun yang telah terbukti fatal dapat menyebabkan kematian saat dikonsumsi.

Ibu dan anak yang sudah menenggak racun ini di bawa ke rumah sakit di Sichuan. Namun, karena peralatan medis yang tidak memadai di rumah sakit tersebut, anak itu kemudian dilarikan ke Chengdu untuk perawatan medis. Bocah malang itu baru sampai di institusi medis pada pukul 2 pagi sebelum akhirnya masuk ke ruang perawatan di ICU.

Sang suami akhirnya tahu bahwa istrinya telah memaksa dirinya untuk menelan herbisida yang sangat beracun sambil membuat putranya juga ikut minum. Selama penyelidikan, suaminya pun mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia memiliki hubungan yang kurang baik dengan istrinya sejak mereka menikah empat tahun lalu.

Ia menceritakan bahwa masalah hubungan jarak jauh akibat pekerjaan dan masalah ekonomi kerap memicu perdebatan dan perselisihan dengan istrinya. Wanita itu juga kerap meminta uang kepadanya hingga akhirnya meminta untuk bercerai dan meminta hak asuh anak. Mengetahui kondisi istri dan anaknya yang menyedihkan, pria itu mengakui bahwa semalam sebelum kejadian ini mereka juga sempat bertengkar hebat.

Namun, saudara perempuan dari wanita itu tidak percaya bahwa saudara perempuannya telah berani meracuni dirinya sendiri, apalagi putranya yang sangat ia sayangi. Ia menuduh suaminya telah memaksa istrinya untuk meminum racun karena konflik yang berkepanjangan. 

Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa konflik suami dan istri tidak seharusnya melibatkan anak-anak. Apalagi jika harus mengorbankan anak-anak yang seharusnya dilindungi. Kalaupun ada masalah, pahami dengan betul cara terbaik untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Bukan menghindar apalagi mencoba untuk mengakhiri hidup.