Perayaan Imlek atau juga dikenal sebagai Tahun Baru Cina sudah di depan mata. Masyarakat etnis Tionghoa akan merayakan Imlek ini dengan beragam kekhasan yang membuat kemeriahannya bisa dirasakan oleh semua orang. Tak hanya beragam dekorasi berwarna merah, beragam benda dan makanan ini juga merupakan ciri khas Imlek yang tak bisa dilewatkan.
Warna Merah
Hal pertama yang sangat menggambarkan suasana kemeriahan Imlek tentu warna merah. Begitu Imlek tiba maka merah akan mewarnai segala hal, mulai dari berbagai pernik dekorasi seperti lampion atau lentera, sampai baju untuk kostum perayaan Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa, merah adalah warna yang digunakan untuk mengusir hewan mitologi bernama Nian. Nian merupakan hewan mitologi yang dipercaya akan muncul di setiap awal tahun baru Cina.
Hewan tersebut akan datang untuk memangsa ternak penduduk atau bahkan anak-anak, dan warna merah diyakini dapat mengusir Nian sebab dulu seorang penduduk pernah melihat hewan ini kabur saat melihat anak yang memakai baju berwarna merah. Itulah asal mula dijadikannya warna merah sebagai warna khas dekorasi dan pernik Imlek hingga kini.
Kue Keranjang
Makanan utama yang harus ada di setiap perayaan Imlek pastinya kue keranjang. Kue keranjang disebut juga sebagai Nian Gao, yang berarti kue tahunan karena hanya dibuat setahun sekali menjelang Imlek. Bahan dasar untuk membuat kue keranjang sangat sederhana, yaitu hanya berupa tepung ketan dan gula merah. Kue berwarna coklat ini umumnya berbentuk bulat dan agak tebal. Tak hanya berupa sajian pelengkap Imlek, kue keranjang juga memiliki filosofi, yaitu berupa harapan keluarga agar dapat terus bersatu dan melewati berbagai masalah yang terjadi pada tahun tersebut.
Buah Jeruk
Selain kue keranjang, hidangan lain yang juga jadi ciri khas Imlek yaitu buah jeruk. Dilansir dari Detik.com, bagi masyarakat Cina, jeruk melambangkan rezeki yang melimpah sebab jeruk berwarna kuning keemasan. Warna emas melambangkan kemakmuran, kekayaan, serta kesejahteraan yang akan selalu tumbuh. Buah jeruk yang disajikan saat Imlek biasanya dihidangkan bersama dengan tangkai dan daunnya. Umumnya buah ini akan dinikmati setelah acara makan besar keluarga.
Olahan Ikan Bandeng dan Babi
Hidangan selanjutnya yang tak boleh dilewatkan ketika perayaan Imlek yaitu olahan ikan bandeng dan babi. Sebagian masyarakat Cina percaya bahwa mengonsumsi ikan bandeng bersama ketika Imlek tiba akan mendatangkan hoki atau keberuntungan. Memakan olahan babi juga dipercaya demikian, sebab babi yang gemuk diibaratkan seperti kantong yang dapat menampung banyak rezeki. Babi juga merupakan hewan yang pemalas, jadi dengan mengonsumsinya masyarakat Tionghoa memiliki harapan agar kelak keturunannya tidak menjadi pemalas.
Angpao
Imlek tak akan terasa lengkap tanpa adanya angpao. Angpao merupakan amplop berisi uang. Setiap Imlek, etnis Tionghoa memiliki tradisi di mana orang dewasa yang sudah menikah diwajibkan untuk membagikan angpao kepada anak-anak dan kerabat yang belum menikah. Membagikan uang dalam bentuk angpao ini merupakan tanda kemakmuran, selain itu pemberian angapo juga jadi cara agar anak-anak dan semua orang merasa bahagia saat Imlek tiba.
Barongsai
Pertunjukan barongsai juga merupakan tradisi yang tak boleh dilewatkan ketika Imlek. Barongsai adalah tarian tradisional Cina, di mana pemainnya mengenakan kostum menyerupai singa berwarna dominan merah dan kuning. Bukan sekedar sebagai pertunjukan ketika Imlek, dengan melakukan atraksi barongsai dipercaya dapat mengusir nasib buruk yang akan terjadi di tahun yang baru.