Kebutuhan air putih untuk orang dewasa yaitu dua liter per harinya. Namun lain halnya dengan ibu hamil, dibutuhkan sebanyak 2.5 liter per harinya. Jika si kecil sudajh lahir dan Moms memberikan ASI pada si kecil, minumlah air putih sebanyak 2.7 liter per hari.
Dilansir dari Haibunda, ketua Indonesia Hydration Working Group (IHWG) Prof DR dr Budi Wiweko, SpOG(K), MPH menyampaikan, jika kebutuhan cairan selama hamil tidak terpenuhi, maka akan berdampak jangka panjang bagi kesehatan janin.
"Pasti kaitannya dengan kondisi kehamilan yang bisa dipengaruhi cairan, seperti air ketuban. Jika ibu hamil kurang minum maka air ketubannya juga kurang, kalau air ketubannya berkurang pasti pertumbuhan bayinya tidak terlalu baik," jelas dr. Iko.
Jika ibu hamil kurang minum air putih, yang paling jelas terlihat dan terukur adalah kurangnya kuantitas dan kualitas air ketuban. Padahal, air ketuban merupakan salah satu sumber utama kehidupan janin dalam rahim.
“Air ketuban berkurang dapat memengaruhi terhambatnya pertumbuhan janin dan kecilnya janin. Kemudian pada alat geraknya dapat menimbulkan kelainan anatomi atau bentuk. Lalu dapat mengakibatkan kematian pada bayi di dalam rahim bila air ketuban sangat kurang," tambah dr. Iko.
Selain berhubungan dengan kuantitas dan kualitas air ketuban, dampak negatif lainnya apabila ibu hamil kurang konsumsi air putih yaitu:
- Ibu hamil bisa mengalami penyakit infeksi saluran kemih
- Bayi berisiko lahir prematur
- Ibu hamil bisa mengalami anemia atau kurang darah
- Terjadi masalah pencernaan
- Ibu hamil mudah lelah dan kurang energi untuk beraktifitas
Demikian beberapa dampak negatif ibu hamil kurang minum air putih. Semoga bermanfaat, Moms!