Kalau berbicara mengenai pernikahan itu luas ya. Namun disini saya hanya akan membahas mengenai akad dan resepsi saja yang saya lakukan dahulu saat ingin menikah.
Tiap pasangan memiliki keinginan di hari pernikahannya, termasuk kami sebagai calon pengantin. Awalnya kami ingin acara yang sederhana, dihadiri orang-orang terdekat saja. Namun hal itu tidak dapat berjalan baik, dikarenakan dari ibu saya yang kebetulan memiliki suatu jabatan harus mengundang kolega-kolega di satu pekerjaannya. Jadilah dari 500 undangan saja yang kami inginkan menjadi 2000 undangan. Membludak ya hehehe. Tapi Alhamdulillah budget yang kami miliki masih mencukupi.
Kami hanya memiliki waktu selama 6 bulan saja. Sangat mepet, tapi benar apa kata orang “ rezeki orang mau nikah “ itu ada saja, nyatanya dalam waktu yang sedikit saya sudah mendapatkan vendor-vendor yang dibutuhkan, seperti sewa gedung di daerah Jakarta Timur, Souvenir di daerah Jatinegara, undangan dibuat di Bandung, photobooth melalui instagram @whoareweguess dan seragam keluarga yang dibeli di Bandung. Nah untuk dekorasi gedung, catering, perias pengantin maupun keluarga serta wedding singer, kami memutuskan menggunakan Wedding Organizer dari Wifa Catering. Kenapa ? Karena WO tersebut sudah ahli dalam mempersiapkan pernikahan yang bertemakan adat minang dan untuk cateringnya saya akui mereka ahlinya juga, karena makanannya enak.
Untuk baju akad dan resepsi, awalnya disediakan Dari WO kami. Namun akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan baju akad dan resepsi yang kami beli dan bikin sendiri. Mengapa kami bikin ? Karena kami memiliki keinginan model yang simple dalam pakaian pernikahan kami.
Saat akad, kami hanya menggunakan pakaian berwarna putih, memang tidak terlalu adat jawa sekali. Saya hanya mengenakan kain jawa sebagai bawahan baju saya. Karena kami pikir akad hanya sebentar jadi kami tidak ingin mengenakan baju yang terlalu banyak perintilannya karena bagi kami yang penting adalah ijab qabul yang sah.
untuk resepsi kami menggunakan pakaian berwarna biru dan emas, sesuai dengan tema warna yang kami inginkan. Saya pun juga menggunakan sunting yang saya lupa berapa tingkat, karena yang saya ingat hanyalah sunting tersebut sangat berat sekali hehehe. Sedangkan suami saya mengenakan jas dengan dibalut songket. Cukup simple karena kami tidak ingin banyak pernak pernik atau perintilan di badan kami agar kami lebih leluasa bertegur sapa dengan para tamu undangan.
Mengadakan acara pernikahan juga identik dengan photobooth. Kami memutuskan untuk menggunakan photobooth agar tamu yang datang memiliki kenangan di pernikahan kami, begitu juga dengan kami. Lagi-lagi kami meninginkan yang serba simple. Photobooth dengan backdrop bunga berwarna biru dan beberapa foto kami.
Pada intinya merencanakan pernikahan itu mudah, namun dalam pelaksaannya bisa menjadi rumit. Bagi kami, jika ingin mengadakan acara pernikahan yang paling pertama disiapkan adalah Dana. Karena dana adalah sumber suatu acara terlaksana bukan ? Hehehe. Tentukan dana dari awal yang sesuai dan jangan melebihi saat persiapan sedang berjalan. Karena hal tersebut akan membuat kalian kerepotan untuk mencari dana lebih. Lagi pula saat ini sudah banyak sekali vendor-vendor yang memang bisa menyesuaikan dana kita. Karena pernikahan itu bukan seberapa kecil, besar, mewah atau sederhana. Tapi pernikahan itu mengenai sahnya laki-laki dan perempuan dalam hukum dan agama menjadi sepasang suami istri.