1. Kontrol Nafas Saat Menghadapi Anak
Menghadapi anak yang melakukan kesalahan memang sangat memancing emosi. Apalagi jika kesalahan itu dilakukan berulang-ulang. Tidak heran jika kepala Mommy rasanya mendidih dan ingin segera meledakkannya. Namun, ketahui bahwa itu tidak akan menyelesaikan masalah. Jadi, fokuslah dengan mengendalikan emosi dengan mengontrol nafas. Tariklah nafas panjang sebelum menghadapi si kecil, dan buanglah perlahan. Lakukan hingga dadamu terasa lega dan tenang. Cara ini dapat membantumu lebih mudah mengendalikan emosi saat menyelesaikan urusan dengan si kecil.
2. Tunjukan Ketegasan, Bukan Amarah
Ingatlah bahwa yang kamu perlu tunjukkan adalah ketegasan, bukan amarah. Amarah akan membuat si kecil menjadi takut padamu. Namun, itu bukanlah tujuan dari mendisiplinkan seorang anak. Ingat kalau yang kamu inginkan adalah pemahaman anak tentang apa yang benar dan salah, serta apa yang baik dan buruk. Untuk bisa membuatnya memahami hal ini, yang perlu dilakukan adalah tegas dan lugas dalam mengungkapkan kesalahan yang dilakukan serta konsekuensi dari kesalahan tersebut.
3. Utamakan Mendidik dan Mengedukasi
Pahami juga bahwa anak masih berada dalam tahap belajar. Ia mungkin masih belum memahami betul mengapa ia tidak boleh melempar-lempar makanan. Baginya, semua benda yang ada di sekitarnya adalah sama. Untuk bisa membuatnya lebih disiplin dan memahami hal tersebut, dibutuhkan didikan dan edukasi yang terus menerus penuh kesabaran.
4. Komunikasikan tentang Emosimu
Jika kamu merasa marah, tidak masalah untuk mengungkapkan pada si kecil bahwa kamu sedang marah. Ini juga menjadi bagian dari pendidikan emosi yang harus dipahaminya. Jelaskan bahwa kemarahanmu disebabkan oleh perilakunya yang sulit untuk dikendalikan. Beritahu bahwa saat ia melempar piring dan makanan, Mommy sangat sedih karena makanan itu sudah susah payah dimasak sebelumnya untuk dimakan. Ditambah lagi dengan tenaga untuk membersihkannya yang melelahkan. Inilah yang membuat Mommy menjadi marah.
5. Berikan Hukuman yang Sesuai dan Mendidik
Terakhir, jika si kecil sudah melakukan kesalahan berulang kali, mungkin ini saatnya Mommy mulai menerapkan hukuman yang sesuai. Jika ia tidak merapikan mainannya setelah bermain, berikan hukuman berupa larangan bermain selama periode waktu tertentu. Jangan menghukumnya dengan hukuman yang tidak selaras dengan kesalahannya. Hal ini penting agar ia paham konsekuensi atas kesalahan yang dilakukannya.