Menjaga kesehatan mental tak hanya penting bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak. Physical distancing akibat virus corona juga dialami anak-anak. Hubungan sosial mereka menjadi berkurang. Anak tak bisa bertemu teman sekolah, bermain dengan teman di rumah, serta tak bisa bermain di luar seperti biasa. 

Akibatnya, anak merasa bosan, merajuk, gampang marah dan ngambek, yang ujung-ujungnya dapat menggangu mental anak. Jika sudah demikian, orang tua akan sangat kerepotan. Berikit ini lima cara menjaga kesehatan mental anak selama pandemi COVID-19. 

Orang Tua Jangan Cemas


Orang Tua Jangan Cemas
source: https://www.haibunda.com/parenting/20190408101010-61-37552/pentingnya-bunda-ikut-tertawa-saat-anak-lontarkan-lelucon

Kesehatan mental anak berkaitan erat dengan kesehatan mental orang tua. Bila orang tua cemas dan panik, anak akan peka serta merasakan emosi negatif tersebut. Karena itu, pertama kali orang tua harus menjaga kesehatan mental mereka. Mengingat, anak belum mengetahui cara mengelola stres dan meredakan emosi. Di situlah, peran orang tua sangat penting. 

Jangan tunjukkan kecemasan Moms di depan si kecil. Tunjukkan sikap dan pembawaan yang tenang. Selain itu, jangan dekati anak ketika emosi tak baik, apalagi beberapa orang tua ada yang harus bekerja dari rumah (WFH), sehingga terkadang stres lantaran pikiran terbagi antara pekerjaan dan mengurus rumah serta anak. Sebaiknya, tenangkan diri terlebih dulu sebelum menemui buah hati. 

baca juga

Berikan Edukasi


Berikan Edukasi
source: https://wolipop.detik.com/parenting/d-1749794/hindari-10-kalimat-ini-saat-bicara-dengan-anak-bag-2

Sudah pasti anak akan menanyakan situasi saat ini, seperti mengapa mereka tidak pernah sekolah dalam waktu panjang, tidak boleh lagi bermain di luar, bahkan tidak pernah jalan-jalan bersama. Orang tua perlu menjelaskan situasi saat ini agar anak tidak penasaran dan bisa mengerti. Saat berbicara, beri pula edukasi sesuai dengan usia anak.

Jelaskan saat ini tengah ada wabah virus corona dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga mengharuskan semua orang berdiam di rumah. Beri tahu pula mereka harus mencuci tangan pakai sabun setiap mau makan, sehabis keluar rumah, atau selesai bermain. Selain itu, ajarkan anak menggunakan masker serta menjaga jarak dengan orang lain jika terpaksa keluar rumah. 

Batasi Bermain Gawai


Batasi Bermain Gawai
source: https://inet.detik.com/tips-dan-trik/d-4604837/8-cara-agar-anak-tak-kecanduan-gadget-saat-tumbuh

Sering kali agar anak tidak rewel orang tua memberikan mereka bermain handphone atau gadget. Padahal, penggunaan gawai terlalu lama juga bisa memberi efek negatif bagi kesehatan fisik dan mental anak. Karena itu, tetap batasi waktu anak bermain gawai. Cukup berikan satu atau dua jam setiap harinya. Begitu juga orang tua perlu membatasi memegang handphone, terlebih saat di depan anak. Batasi juga mengakses informasi mengenai virus corona agar tak menimbulkan rasa cemas dan stres. 

baca juga

Tetap Lakukan Aktivitas Rutin


Tetap Lakukan Aktivitas Rutin
source: https://www.haibunda.com/parenting/20190905155241-61-55924/bunda-perlu-tahu-cara-membuat-anak-mau-bangun-pagi

Masa karantina akibat virus COVID-19 tak jarang membuat anak menjadi malas dan melakukan aktivitas rutin. Beri tahu anak bahwa masa ini bukanlah masa liburan, melainkan semua kegiatan dipindahkan ke rumah.

Jadi, anak-anak tetap harus belajar meski tidak sekolah. Beri tahu juga bahwa mereka belajar online, sehingga hasil belajar harus dikirim dan dinilai sekolah. Orang tua tetap harus mendorong anak bangun pagi, mandi, serta sarapan. Kemudian lanjutkan dengan belajar bersama, bermain, juga beristirahat. 

Perbanyak Kegiatan Bersama


Perbanyak Kegiatan Bersama
source: https://food.detik.com/tips-gizi-anak/d-3328703/ini-kata-psikolog-soal-manfaat-mengajak-anak-memasak-bersama

Physical distancing membuat interaksi sosial anak menjadi terbatas, bahkan sangat minim. Sebagian besar interaksi utama anak saat ini bersama orang tua. Maka, manfaatkan kesempatan ini untuk melakukan kegiatan positif bersama si kecil, di antaranya mengajari anak melakukan pekerjaan rumah, seperti mencuci pakaian dan memasak, eksperimen sains, mengajari tarian atau bernyanyi, menanam, membuat prakarya seni, dan lain-lain.