Setiap pasangan suami istri tentu mengharapkan kehidupan pernikahan yang langgeng dan harmonis bersama sang buah hati. Namun, tak semua pasangan mengalami hal itu. Beberapa memutuskan bercerai dengan berbagai alasan. Tentu perceraian ini menyakitkan, terlebih bagi si kecil. 

Sayangnya, kebanyakan pasangan suami istri yang bercerai berubah menjadi saling cuek, bahkan bermusuhan. Hal ini semakin memberi dampak buruk bagi psikologis anak. Menghindari hal buruk ini, mama dapat mencoba lima cara bersahabat dengan mantan suami setelah bercerai. 

Segera Selesaikan Konflik


Segera Selesaikan Konflik
source: https://wolipop.detik.com/health-and-diet/

Perceraian telah menjadi keputusan bulat antara mama dan mantan suami. Namun, sebelum mengajukan perceraian ke jalur hukum, sebaiknya selesaikan semua konflik serta kesalahpahaman secara berdua serta dengan kepala dingin. Tentukan pula apa yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing terhadap anak setelah bercerai, seperti hak asuh anak. Dengan demikian, penyelesaian secara hukum tidak berlarut-larut serta tidak diributkan lagi.

baca juga

Saling Memaafkan


Saling Memaafkan
source: https://wolipop.detik.com/love/

Rasanya mungkin sulit memaafkan kesalahan pasangan. Namun, demi si kecil, kamu harus rela melakukan. Singkirkan ego dan terima keadaan dengan hati lapang. Membawa sakit hati dan dendam hanya akan membuat kamu terluka serta hubungan dengan mantan makin berjarak. Karena itu, memaafkan dapat membuat kamu lebih tenang, memperbaiki suasana, juga menerima semuanya dengan ikhlas. 

Bangun Hubungan Baik


Bangun Hubungan Baik
source: https://wolipop.detik.com/love/

Meski telah bercerai, komunikasi tetap harus berjalan baik, apalagi mama dan mantan suami telah memutuskan apa yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing usai bercerai. Buatlah komitmen bahwa kebutuhan dan kebahagiaan anak adalah goals bersama. Karena itu, cobalah bersikap akrab seperti tak terjadi apa-apa, terutama di depan anak. Saling berbicara dan bertukar pikiran tentang apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, juga permasalahan si anak. 

baca juga

Jangan Batasi Pasangan


Jangan Batasi Pasangan
source: https://wolipop.detik.com/

Ketika pembagian hak dan kewajiban sudah jelas, saatnya mengatur waktu bertemu anak. Walau hak asuh anak jatuh pada mama, bukan berarti mantan suami tak boleh bertemu, merawat, serta mengajak anak menginap di rumahnya atau berlibur ke luar kota. Jangan batasi waktu, tempat, juga intensitas mantan suami untuk bertemu anak. Selama yang dilakukan mantan suami positif, kamu tak bisa melarang. Ingat bagaimana pun mantan suami  tetaplah ayah dari anak-anak. 

Tetap Jaga Sikap


Tetap Jaga Sikap
source: https://wolipop.detik.com/

Membina hubungan dengan mantan suami kerap berhadapan dengan kondisi yang tidak diharapkan. Karena itu, kamu harus menerapkan norma agama dan sosial sehingga menghindari hal-hal yang tak diinginkan serta tak terjebak dalam hubungan tanpa status atau fitnah lainnya. Saat bertemu atau berkomunikasi lewat chat dengan mantan suamihindari membicarakan hal-hal masa lalu dan gunakan bahasa yang santun. Begitu pun menolak ajakan mantan suami bertemu tanpa kehadiran anak.