Makanan dan Minuman yang Dipercaya Sebagai Booster ASI
- Daun Katuk memiliki nama latin Sauropus androgynus leaf. Penelitian yang diterbitkan oleh International Confrence on Food engineering & biotechnology (2011) menunjukan bahwa pemberian ekstrak daun katuk pada tikus yang sedang menyusui, dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin dan oksitosin.
- Asparagus Liar bisa mengatur kada hormonal yang dibutuhkan Ibu menyusui. Asparagus liar umum digunakan sebagai booster ASI di India
- Fanugreek atau Trigonella foenum-graecum L., merupakan salah satu herbal yang paling terkenal khususnya di Amerika Serikat sebagai Booster ASI. Fenugreek diketahui memiliki efek samping. Dalam Lactation Risk Category Fenugreek dikategorikan sebagai L3 / Moderately Safe. Beberapa efek samping fenugreek yang telah diketahui diantaranya : Dapat menyebabkan nyeri perut , mual pada bayi dan Ibu, diare, menghalangi penyerapan obat-vitamin-mineral, berpotensi menyebabkan reaksi alergi, reaksi pada kulit.
- Daun bangun-bangun/torbangun Daun Torbangun nama latinnya Coleus amboinicus leaves.Meskipun sudah ada penelitian mengenai penggunaan belum cukup kuat bukti bahwa daun Torbangun ini secara signifikan meningkatkan produksi ASI dengan memacu terlepasnya hormon prolaktin Mom
Alasan Mengonsumsi Booster ASI
Moms, sebelum kamu mengonsumsi Booster ASI, kamu harus mempertimbangkan alasan kenapa kamu melakukan hal tersebut, berikut adalah alasan yang sering membuat beberapa ibu mengonsumsi booster ASI :
- Produksi ASI semakin sedikit. Ketika anak kita sering rewel seperti ingin menyusu terus menerus, kita berpikir bahwa produksi ASI kita semakin sedikit. Sebelum Moms memutuskan apakah produksi ASI Mom semakin sedikit, yuk tanyakan ke diri sendiri, kira-kira apa penyebab produksi ASI semakin sedikit? Apa yang menjadi patokan sehingga Moms menilai produksi ASI sedikit? Sudahkah Mom memeriksa kecukupan ASI Moms?
- Hasil pumping tidak sebanyak biasanya. Bagi Mom yang memerah ASI, hasil pumping adalah salah satu indikator lancarnya ASI. Ketika hasil pumping menurun drastis dibandingkan hari biasanya, maka Moms akan mencari cara untuk meningkatkan supply ASI
Tapi Moms, benarkah alasan ini tepat untuk kita mengonsumsi booster ASI? apakah Moms sudah mengevaluasi cara Moms memberikan ASI? Dari mana kamu tau bahwa produksi ASI semakin sedikit? Banyak Ibu yang berpikir produksi ASI semakin menurun, padahal sebenarnya hal tersebut normal atau ada penyebab yang harus segera di tangani. Nah, kalau sudah begini, baiknya kita temui konselor laktasi dulu. Lalu cari tahu masalah apa yang terjadi pada ASI Moms sebelum memutuskan untuk mengonsumsi booster.
Kapan Kita Dianjurkan Mengonsumsi Booster ASI?
Saat menemui konselor ASI atau Dokter, maka mereka akan mengevaluasi beberapa hal sebelum memutuskan penyebab apa saja yang membuat ASI menurun kuantitasnya. Jika supply ASI tidak response terhadap beberapa hal berikut, itu tandanya Moms perlu menggunakan booster ASI sebagai suplemen tambahan untuk meningkatkan supply ASI :
Skin to skin contact.
Skin to skin contact yang dilakukan sesaat setelah proses kelahiran terbukti dapat meningkatkan ikatan emosional antara Ibu dan anak. Penelitian membuktikan bayi yang melakukan skin to skin contact ketika disusui lebih cepat belajar menyusu dengan baik,sehingga ibu terhindar dari luka pada payudara ketika menyusui dan juga menstimulasi lancarnya ASI.
Breast compression
Breast compression suatu teknik yang bertujuan untuk membantu memperlancar aliran ASI dengan cara memencet atau menekan payudara selama proses laktasi berlangsung.
Teknik breast compression ini dapat merangsang refleks let down atau refleks pengeluaran ASI.
Posisi menyusui yang pas
Posisi menyusui sangat menentukan keberhasilan proses menyusui dan cara bayi menyusui. Ada dua posisi yang umum dilakukan, yaitu posisi berbaring miring dan posisi duduk. Posisi berbaring miring amat baik untuk ibu yang baru pertama kali menyusui dan ibu yang lelah. Posisi duduk dilakukan dengan cara duduk bersila atau duduk tegak 90 derajat, dan mendekap bayi untuk menyusu. Dua posisi ini dapat mengurangi rasa nyeri dan bayi nyaman ketika menyusui.
Mengatur waktu menyusui.
Produksi ASI pada tubuh wanita mengikuti prinsip supply dan demand, artinya tubuh memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi, kamu harus rutin menyusui setiap 2 atau 3 jam sekali sampai bayi kenyang. Kebiasaan itu akan dicatat oleh otak kita sehingga produksi ASI akan selalu lancar. Bila kita tidak konsisten dan jarang menyusui, produksi ASI pun akan berkurang. Habiskan satu payudara, baru pindah ke payudara lainnya.
Memompa ASI
Memompa adalah salah satu cara memperbanyak ASI. Gunakan pompa atau dengan menggunakan tangan setiap kali selesai menyusui. Tujuan memompa adalah untuk memberikan rangsangan dan simulasi pada payudara, bukan untuk mendapatkan ASI sebanyak-banyaknya. Selain itu, memompa dapat mengosongkan ASI yang tidak dihabiskan bayi sehingga payudara memproduksi ASI kembali setelah semua ASI keluar.
Nah, jika semua hal tersebut sudah dulakukan, tapi ternyata payudara tidak memberikan respon untuk menambah supply ASI. Kemungkinan Moms perlu mengonsumsi booster ASI. Tapi ingat ya , booster ASI bukanlah jalan pintas untuk melancarkan ASI. Moms bisa mengonsumsi makanan bernutrisi yang dipercaya dapat melancarkan ASI secara alami tanpa efek samping.
Selain itu, Moms harus selalu konsultasi ke konselor ASI atau dokter tentang apa saja yang dikonsumsi supaya tidak membahayakan kesehatan ibu dan bayi ya. Ingat, selalu relaks dan optimis ketika menyusui, ya.