1. Biasakan Anak Berbicara dengan Tenang
Sangat lumrah jika seorang anak berbicara dengan nada yang tinggi dan keras untuk mendapatkan perhatian. Namun, agar kamu bisa mengontrol kebiasaan ini, berikan pengertian padanya untuk bisa menurunkan sedikit nada bicara tanpa berteriak. Kamu bisa memulainya dengan memintanya mengulangi permintaannya dengan nada lembut dan perlahan
2. Hindari Berteriak dan Menggunakan Nada Tinggi saat Marah
Biasanya orangtua akan kehilangan kontrol saat sedang marah dan emosi. Alhasil, nada tinggi digunakan untuk mengeluarkan kemarahan. Tentu ini akan memberikan dampak pada bagaimana anak berperilaku. Saat marah atau ketika keinginannya tidak dituruti, ia mungkin juga akan meniru kamu menggunakan nada tinggi
3. Berikan Contoh Saat Berinteraksi dengan Orang Lain
Kamu juga perlu memperhatikan saat kamu sedang berinteraksi dengan saudara, teman, nenek, tante, dan anggota keluarga lain. Jangan sampai kamu menunjukkan sikap yang emosional dan berbicara dengan nada yang tinggi. Hal ini juga berlaku pada orang-orang di sekitarmu. Tentu kamu tidak hanya ingin si kecil yang tumbuh menjadi seseorang yang lemah lembut, tetapi juga seluruh anggota keluarga
4. Rutin Mengajak Anak Berkomunikasi
Terakhir, ajaklah anak untuk rutin berkomunikasi tentang bagaimana seharusnya ia bersikap dan berperilaku. Saat melihat orang lain berteriak dan marah, kamu bisa menjelaskan bahwa itu bukanlah cara yang baik saat sedang menghadapi masalah. Mengajak anak berkomunikasi dan membahas etika dan perilaku akan membuatnya lebih terarah tentang bagaimana seharusnya ia bisa bersikap
Nah, itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari anak yang emosional dan pemarah. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!