Itulah sebabnya para orangtua dengan segala daya dan upayanya memberikan fasilitas seperti kursus dan les tambahan agar anak-anaknya bisa mendapatkan fasilitas belajar dengan lebih maksimal. Sayangnya, tidak semua anak merespon fasilitas ini dengan baik. Banyak dari mereka malah merasa tidak nyaman dan menghindar. Kira-kira apa yang menyebabkan anak tidak suka belajar? Yuk, intip ulasannya berikut ini.
1. Kewalahan dengan Kegiatan Belajar
Jadwal sekolah yang penuh dari pagi hingga sore dilanjutkan dengan les-les yang padat tentu akan membuat anak menjadi kewalahan. Pahami bahwa anak juga memiliki batasan untuk menghabiskan waktunya mengulangi materi dan pelajaran yang sama. Anak-anak juga bisa merasa kewalahan hingga tidak lagi mau belajar.
2. Lelah dan Jenuh
Jadwal yang terlalu padat dan beban belajar yang terlalu besar membuat anak-anak menjadi cepat lelah dan jenuh. Apalagi jika Mommy menjadwalkan banyak sekali kegiatan-kegiatan kursus lainnya. Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan waktu untuk refreshing dan melakukan hobi dan kegiatan yang disukainya.
3. Metode Belajar yang Tidak Sesuai
Tentu Mommy tahu bahwa tiap orang memiliki kecenderungan yang berbeda untuk metode belajar yang cocok bagi kepribadiannya. Jika si kecil tampak enggan untuk belajar, mungkin itu disebabkan oleh metode belajar yang tidak sesuai. Mungkin Mommy bisa mencari tahu metode belajar yang cocok untuk si kecil agar ia dapat merasa nyaman dengan proses belajar itu sendiri.
4. Memiliki Minat di Bidang Lain
Sadari bahwa kesuksesan tidak ditunjukkan dari nilai matematika atau bahasa Inggris yang bagus. Ada banyak cara untuk bisa sukses dan anak-anak memiliki potensi yang berbeda satu sama lain. Hal ini seharusnya bisa membuatmu lebih terbuka dalam memberikan peluang pada anak untuk belajar dan mengeksplorasi kesukaannya.
Nah, itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab mengapa anak enggan untuk belajar. Sebagai orangtua, kita juga perlu menyadari bahwa anak memiliki kebutuhan untuk bermain. Bermain adalah cara anak-anak untuk belajar dan memahami banyak pengetahuan serta konsep dalam kehidupan. Jadi, jangan batasi perkembangan anak hanya dengan belajar matematika, bahasa asing, atau sains.