Apalagi, membesarkan anak di masa pandemi ini tentunya jadi tantangan tersendiri untuk para orangtua. Membagi waktu antara pekerjaan work from home dan bermain dengan anak tentunya tidak mudah. Belum lagi, kita juga harus semakin memperhatikan kesehatan diri sendiri dan keluarga.

Pada Sabtu 19 Desember 2020 lalu, Nestlé DANCOW bersama Detikcom mengadakan DANCOW ParentFest Vol. 2, yakni sebuah program edukatif yang dapat menjadi wadah untuk Moms dapat belajar dan mendapatkan inspirasi untuk terus memberikan nutrisi seimbang, stimulasi tepat, dan cinta kasih untuk mendukung tumbuh kembang optimal Si Buah Hati.

DANCOW ParentFest Vol. 2 dengan tema “Persembahan dari Hati, untuk Bunda yang Selalu Ada” terdiri dari 4 sesi yang punya pembahasan masing-masing.
 


Sesi 1: “Optimalkan 5 Dimensi Tumbuh Kembang Si Buah Hati di Usia Toddler”


Banyak Ilmu Baru di DANCOW ParentFest Vol. 2, Terima Kasih Semua Bunda di Indonesia

Dalam sesi 1 ini, hadir sebagai narasumber dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), M.P.H. sebagai ahli tumbuh kembang dan Moms Inspiratif, Intan Nuraini.

Usia toddler 1-3 tahun adalah momen eksplorasi yang penting karena terjadi perubahan pesat pada usia ini. Bukan hanya pertumbuhan fisik, tapi juga perkembangan otak dan perkembangan maturasi. Hal itu membuat anak usia toddler banyak beraktivitas.

Dalam mengoptimalkan dimensi tumbuh kembang anak, ada 5 hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, kesehatan dengan memberikan nutrisi seimbang pada anak seperti karbohidrat , protein hewani, lemak, vitamin, mineral, zat besi, dan kalsium.

Kedua, perkembangan motorik. Dalam bereksplorasi fisik, orang tua harus memperhatikan perkembangan motoriknya, seperti memberikan kegiatan bermanfaat yang dapat membantu perkembangan otak. Misalnya seperti memberikan video, musik, dan ajak anak untuk bernyanyi.

Ketiga, perkembangan kognitif. Kognitif adalah bagaimana anak dilatih memecahkan masalah, seperti masalah kecil yang sering terjadi sehari hari. Contohnya, saat anak bermain lalu tangan menjadi kotor, maka latih anak untuk mencuci tangan. Hal-hal kecil tersebut dapat melatih kebiasaan baik pada anak.

Keempat, sosialisasi. Selama pandemik, sosialisasi menjadi berkurang. Cara menyiasatinya, ajak anak melakukan video call dengan keluarga untuk membuat anak terbiasa bertatap muka dengan orang lain.

Kelima, tumbuh kembang dalam dimensi bahasa. Moms dapat melatih bahasa dan kosakata dengan berkomunikasi dan bercerita. Kegiatan ini bisa dimulai sejak masih dalam kandungan lho, Moms.

Peranan orang tua sangatlah penting. Oleh karena itu, usahakan kegiatan eksplorasi memiliki manfaat bagi tumbuh kembang anak.
 

baca juga


Sesi 2: “Lindungi Perkembangan Sosialisasi & Emosi Buah Hati di Usia Prasekolah”


Banyak Ilmu Baru di DANCOW ParentFest Vol. 2, Terima Kasih Semua Bunda di Indonesia

Di sesi kedua ini menghadirkan narasumber Psikolog Anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psikolog. dan Moms Inspiratif, Meisya Siregar.

Masa pra sekolah adalah masa transisi buah hati mengenal informasi lebih banyak lagi. Orangtua punya peran sangat besar untuk pembentukan karakter di usia pra sekolah, yakni pada usia 3-5 tahun. Eksplorasi di usia ini penting, tapi orangtua juga perlu mengenalkan batasan. Misalnya, hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Jenis stimulasi yang bisa dilakukan orangtua untuk mendukung perkembangan anak supaya optimal sesuai usianya:

  1. Anak usia pra sekolah mulai mengembangkan kemampuan inisiatif. Saat melakukan kegiatan sehari-hari, beri anak kesempatan untuk menyiapkan sendiri apa yang dia mau. Orangtua jangan sampai mematikan inisiatif anak, namun cukup mengarahkan saja.
  2. Anak usia pra sekolah banyak tanya karena ingin tahu. Maka sebagai orangtua, kita perlu menyediakan diri untuk menjawab. Misalnya, dengan mengajak anak mencari jawaban dengan baca buku.
Di masa pandemi, tentu ada banyak tantangan untuk menstimulasi perkembangan anak di usia pra sekolah. Berikut ini adalah cara mengembangkan potensi anak meskipun terbatas untuk berkegiatan di luar rumah:
  1. Orangtua harus tahu anak ada di fase perkembangan mana.
  2. Latih social skill (misalnya tata krama) dengan melatih di unit sosial terkecil seperti keluarga. Untuk sosialisasi dengan teman sebaya, Moms bisa ajak Moms lain untuk mengadakan virtual playdate.
  3. Untuk membantu kemampuan anak mengelola emosi, orangtua perlu merefleksi ke diri sendiri, apakah orangtua sudah mengelola emosi dengan baik? Setelah itu, Moms bisa membantu anak dengan cara:
  • Sadari emosi anak dan bantu anak mengenali emosi yang dia alami
  • Bantu anak mengekspresikan emosinya
  • Bantu anak mengenali batasan


Sesi 3: “Tips Atasi Stress Anak di Masa Pembelajaran Jarak Jauh”


Banyak Ilmu Baru di DANCOW ParentFest Vol. 2, Terima Kasih Semua Bunda di Indonesia

Pada sesi ketiga, hadir narasumber Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, sebagai Pemerhati Pendidikan Anak dan Moms Inspiratif, Bunga Zainal.

Anak usia sekolah saat ini harus menjalani pembelajaran jarak jauh yang tentu saja mempengaruhi kondisi psikisnya. Terlebih lagi dengan terbatasnya interaksi dengan teman sebaya.

Usia 5-9 tahun adalah masa di mana anak suka sekali mempelajari hal baru. Sedangkan di usia 9-12  tahun, anak cenderung menjadi lebih kritis terhadap hal-hal baru. Anak-anak di usia ini lebih suka bekerja dengan teman-teman yang memiliki ketertarikan yang sama.

Di kondisi pembelajaran jarak jauh, salah satu bentuk support yang dapat diberikan oleh kedua orangtua adalah dengan men-set up online meeting untuk anak bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya di luar jam sekolah online.

Hal-hal yang selama ini bisa lakukan secara offline, bisa orangtua pindahkan ke media online. Sehingga meskipun medianya berbeda, tapi kebutuhan anak untuk bersosialisasi tetap terpenuhi.

baca juga


Sesi 4: “Persiapan Kembali ke Sekolah dengan Nutrisi Tepat”


Banyak Ilmu Baru di DANCOW ParentFest Vol. 2, Terima Kasih Semua Bunda di Indonesia

Di sesi terakhir, hadir narasumber Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K), sebagai Psikiater Anak dan Moms Inspiratif, Ratna Galih.

Selama pandemi, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Maka, ada hal yang perlu dipersiapkan untuk membantu anak melewati masa-masa ini. Terutama, untuk persiapan sebelum nantinya akan kembali ke sekolah. Ada 2 hal yang penting, untuk orangtua siapkan:

Pertama, kesiapan diri si anak, orangtua perlu membantu anak agar siap menghadapi metode pembelajaran baru. Ada poin penting dalam hal ini, yakni bagaimana orangtua merangsang Fungsi Eksekutif dan Memori Kerja pada anak.

Fungsi Eksekutif untuk anak yang paling penting salah satunya adalah problem solving dengan tepat. Jika Fungsi Eksekutif pada anak tidak berkembang dengan baik, anak sering kali menghadapi masalah dengan emosionsl seperti menangis, marah dan mengambek.

Sementara Memori Kerja adalah kemampuan untuk menyimpan, memproses, serta menggunakan berbagai informasi yang kita dapatkan dalam jangka waktu yang singkat. Memori Kerja sangat penting untuk anak ketika sedang dalam proses belajar untuk memproses, menyimpan pelajaran dan informasi yang didapatkan untuk digunakan dalam problem solving pada saat yang dibutuhkan.

Kedua, membantu perkembangan otak anak dengan memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Nutrisi paling penting yang tidak boleh terlewatkan dalam asupan makanan anak sehari-hari antara lain vitamin, micronutrient seperti zat besi, asam lemak tidak jenuh atau disebut Omega 3 dan DHA.

Komposisi yang seimbang dari Omega 3, DHA, dan Omega 6 membuat otak anak bekerja lebih sempurna. Kemampuan otak anak untuk memproses stimulus yang didapat menjadi lebih cepat. Respon terhadap berbagai macam stimulus yang diberikan juga menjadi lebih aktif.

DANCOW ParentFest Vol. 2 “Persembahan dari Hati, untuk Bunda yang Selalu Ada” punya tema dan pembahasan yang menarik ya, Moms. Selain menarik, tentunya semua tema yang dibahas dalam 4 sesi ini sangat berguna untuk membantu orangtua memahami tumbuh kembang buah hati.
Jangan lupa ya Moms, selalu perhatikan tumbuh kembang si kecil dengan mendampinginya dan memberikannya nutrisi terbaik. Terima kasih untuk semua Bunda di Indonesia!